Banjir di Kabupaten Pasuruan yang terjadi mulai 11 Januari lalu dan hingga kini masih menggenangi pemukiman penduduk, khususnya Kecamatan Beji, membuat Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf dan Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf kembali turun tangan.
Tepatnya Senin (16/01) pagi, kedua kepala daerah yang juga kakak beradik itu mengecek kondisi terkini dari banjir di Desa Kedungringin, bersama beberapa pejabat di Lingkup Pemprov Jatim maupun Pemkab Pasuruan.
Dari pantauan di lapangan, setibanya di lokasi, Syaifullah Yusuf atau yang punya nama populer Gus Ipul itu terlebih dulu menyerahkan bantuan untuk para korban banjir, sebelum akhirnya meninjau beberapa rumah penduduk maupun sawah dan tempat usaha milik warga yang terendam banjir. Bantuan yang diberikan berupa family kit, alat sekolah, matras, makanan dan minuman siap saji, selimut, hingga peralatan medis.
“Semoga bantuan yang tidak banyak ini bisa langsung digunakan oleh warga terdampak, dan semoga banjirnya cepat surut sehingga warga kembali dapat beraktifitas seperti sedia kala,” kata Gus Ipul di sela-sela sidaknya.
Gus Ipul sendiri mengatakan, bencana banjir bisa terjadi karena beberapa hal, seperti alih fungsi lahan yang berlebihan, kondisi sungai yang semakin dangkal, sampai dengan tanggul yang kurang tinggi serta kurangnya normalisasi sungai. Khusus untuk normalisasi, Pemprov Jatim saat ini mengelola sekitar 300 sungai, salah satunya sungai di Kabupaten Pasuruan seperti Sungai Wrati, Welang, Rejoso dan Kedunglarangan. Hanya saja, anggaran normalisasi sangat terbatas sehingga dampak yang diakibatkan kurangnya normalisasi, semakin lebar.
“Tahun ini kita dan Kabupaten Pasuruan sepakat untuk segera melakukan normalisasi sungai, khususnya di Wrati –Kedunglarangan. Kalau yang ada di Beji ini sungguh memprihatinkan, karena hampir 6 hari pasca banjir, ternyata banjir masig menggenang. Akan tetapi, saya lihat di sini banyak ikan seperti mujaer dan lele yang berkembang gara-gara banjir ini, dan ternyata banyak warga yang menginginkan kawasan ini menjadi Wisata Pancing atau Wisata air tawar,” imbuhnya.
Sementara itu, menyikapi banjir di Beji dan 8 kecamatan di Kabupaten Pasuruan lainnya, Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf telah mengintruksikan semua OPD (organisasi perangkat daerah) terkait untuk melakukan kegiatan kedaruratan, seperti pembangunan dapur umum (DU), posko kesehatan, distribusi air bersih sampai dengan penyiapan personel yang siap mengevakuasi warga terdampak banjir.
“Mulai dari kejadian, saya langsung perintahkan semua OPD untuk langsung turun lapangan dan mengecek kondisi warga. Selain itu, kebutuhan warga harus segera dipenuhi, utamanya makanan dan minuman, obat-obatan dan air bersih, itu yang paling penting dan darurat,” ucap Irsyad sembari mengecek kondisi rumah warga yang masih terendam banjir.
Lebih lanjut Irsyad menjelaskan, banjir yang terjadi mulai awal Januari lalu telah merencam setidaknya 15.000 rumah di 39 desa di 10 kecamatan terdampak, yakni 2 desa di Kecamatan Gempol, 3 desa di Beji, 4 desa di Bangil, 14 desa di Kraton, 2 desa di pohjentrek, 4 desa di Rejoso, 2 desa di Grati, 3 desa di Nguling, 4 desa di Winongan, serta 1 desa di Pandaan. Banjir tersebut membuat sarana dan prasarana umum di sejumlah wilayah mengalami kerusakan, mulai dari jalan, jembatan hingga saluran irigasi.
“Yang paling menonjol adalah kerusakan masalah pengairan, seperti tanggul yang jebol, tebing sungai yang tergerus air, saluran irigasi yang rusak sampai dengan kerusakan bangunan teknis pendukung lainnya. Total kerugiannya pun mencapai Rp 4,9 Milyar, sehingga untuk yang sekarang, kita alokasikan Rp 2 Milyar untuk perbaikan semua sarpras yang rusak akibat banjir ini. Seluruh perbaikan semua sarpras yang rusak akibat banjir, ditargetkan akan selesai dalam beberapa hari ke depan,” tandasnya.
Selain kegiatan kedaruratan, Pemkab Pasuruan menurut Bupati Irsyad juga melakukan upaya jangka panjang, yakni pembuatan kolam retensi yang diperkirakan akan dibangun di Beji. Hanya saja, pembangunan kolam retensi masih belum dapat dilaksanakan pada awal tahun ini, karena membutuhkan anggaran yang tidak banyak, serta masih belum mendapat persetujuan dari Pemprov.
“Juga menyikapi usulan warga yang ingin membangun kawasan seluas 25 hektar ini menjadi wisata air tawar, juga akan kita lihat. Kalaupun memang berpotensi, maka kita akan segera memastikan bahwa pembangunan kawasan ikan air tawar juga mendapat dukungan dari banyak pihak,” urainya. (emil)
.
2914 x Dilihat
512 Disukai
495 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar