Sebanyak 184 anak-anak RA (Raudhatul Athfal) dan 46 guru RA se-Kabupaten Pasuruan mengikuti Lomba Aku Anak Sholeh-Sholehah, Sabtu (06/10/2018).

Lomba tersebut dibuka oleh Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf, dan dihadiri Wakil Bupati, KH Abdul Mujib Imron, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, dan undangan lainnya.

Achmad Yusuf, Kabid Pergurag Dispendik Kabupaten Pasuruan mengatakan, untuk anak-anak RA, ada 3 cabang yang dilombakan, diantaranya Lomba Adzan, Lomba Senam Ceria Islami dan Lomba Melukis Bersama Mama. Sedangkan Lomba Qiroat dan Lomba Cerita Gambar Berseri diperuntukkan untuk para guru.

"Kita gelar lomba hanya sehari, karena memang jumlahnya tidak terlalu banyak sampai ribuan, dan penilaian langsung kami lakukan sekali," kata Yusuf saat membacakan laporan kegiatan.

Ditambahkannya, seluruh peserta adalah perwakilan dari 23 kecamatan se-Kabupaten Pasuruan yang telah disaring atau melalui seleksi tingkat kecamatan.

"Semua peserta yang ikut lomba hari ini adalah pemenang di tingkat kecamatannya masing-masing. Maka dari itu, semua yang bertanding adalah para juara," imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Irsyad dalam sambutannya menegaskan bahwa Lomba Aku Anak Sholeh Sholehah sangat penting, mengingat pendidikan anak usia dini adalah bagian dari upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun.

"Kita beri motivasi pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut . Sebagaimana yang tertuang dalam Visi saya, yakni menuju Kabupaten Pasuruan yang sejahtera, maslahat dan berdaya saing," ucapnya.

Di hadapan seluruh peserta, Irsyad meminta kepada Guru RA untuk meningkatkan pelayanan kepada peserta didik secara maksimal. Pemerintah daerah akan terus berupaya memberikan bantuan berupa insentif kepada Guru RA dan jumlah insentif yang disesuaikan dengan kemampuan daerah.

"Kita akan tingkatkan kesejahteraan untuk para guru RA se-Kabupaten Pasuruan semampu kita. Dan memang kita sesuaikan dengan kemampuan APBD Kabupaten Pasuruan," jelasnya.

Dengan digelarnya Lomba Aku Anak Sholeh-Sholehah, Irsyad berharap peningkatan potensi guru dan anak untuk memupuk rasa percaya diri dalam mendalami satu hobi ataupun kesukaan yang bernilai positif.

"Kalau sudah biasa mengikuti lomba, meskipun kalah, akan tetapi minimal sudah percaya diri, itu yang paling penting," terangnya. (emil)