Jelang Hari Raya Nyepi 1941 Saka, Ribuan warga dari Etnis Tengger di Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan mengarak 60 ogoh-ogoh atau patung raksasa, Rabu (06/03/2019)
Ogoh-ogoh tersebut diarak keliling desa yang diberangkatkan langsung oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pasuruan, Ny Lulis Irsyad Yusuf dari Lapangan Desa Tlogosari.
Widian Dharma Singgih, Ketua Panitia Penyelenggara Pawai Ogoh-ogoh mengatakan, sebelum diarak, ogoh-ogoh tersebut ditempatkan di Balai Desa Tlogosari. Di sana, warga bersama dengan para pemangku agama Hindu berdoa bersama untuk keselamatan bersama. Barulah setelah itu, puluhan ogoh-ogoh tersebut diarak keliling desa hingga menuju Lapangan Desa Tlogosari.
"Semua ogoh-ogoh yang diarak keliling desa adalah dari tiga kecamatan, yakni Kecamatan Tosari, Puspo, dan Tutur. 30 ogoh-ogoh dari Tosari, 20 ogoh-ogoh dari Tutur dan 10 ogoh-ogoh dari Puspo," terangnya.
Ditambahkannya, ogoh-ogoh merupakan simbol Butha Kala yang memiliki kekuatan negatif atau kekuatan alam yang merupakan perwujudan dari unsur alam yang terdiri dari air, api, cahaya, tanah, dan udara. Mengarak ogoh-ogoh termasuk pecaruan dalam catur bratha nyepi yang pada akhir acara ogoh-ogoh tersebut akan dibakar di desa masing-masing.
"Pada akhir acara ogoh-ogoh akan dibakar untuk menghilangkan sifat buruknya dan berharap hanya ada sifat kedewaan yang ada di diri manusia dan alam semesta, sehingga inti dari ini semua untuk menetralisir alam dan manusia," jelasnya.
Menurut dia, upacara Nyepi memiliki empat rangkaian, yakni melasti yang sudah diadakan pada hari Senin (04/03) di lereng Gunung Bromo, pecaruan atau tawur dan pengerupukan, nyepi, dan ngembak geni.
"Dalam perayaan nyepi atau catur brata nyepi terdiri dari amati geni yang berarti tidak menyalakan api, termasuk api amarah yang ada dalam diri manusia, lelanguan yang berarti tidak berfoya-foya atau mengadakan pesta," jelasnya.
Selain itu, pati lelungan yang berarti tidak berpergian kemana pun, dan pati karya yang berarti tidak bekerja selama Hari Raya Nyepi yang jatuh pada hitungan tilem kesanga yang dipercayai merupakan hari penyucian dewa-dewa yang berada di pusat samudera.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Pasuruan, Ny Lulis menegaskan, Pawai Ogoh-ogoh merupakan potensi pariwisata yang terus bisa dikembangkan untuk mendatangkan para wisatawan.
"Acara ogoh-ogoh ini sangat menarik dan banyak diminati wisatawan dan Kabupaten Pasuruan setiap tahun selalu mengadakan arak ogoh-ogoh keliling desa. Hal ini bisa menjadi magnet bagi wisatawan yang ingin melihat prosesi Hari Raya Nyepi serta pemandangan alam yang indah dengan udara yang sejuk," katanya.
Terbukti, tak sedikit wisatawan yang mengabadikan momen perayaan Ogoh-ogoh. Ada yang dari Belanda, ada pula yang dari Jerman. (emil
5016 x Dilihat
436 Disukai
442 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar