Keluarga memiliki peran penting untuk memberikan edukasi kepada anggota keluarganya mengenai kebiasaan baru dalam menghadapi persiapan penerapan kenormalan baru/ new normal. Hal tersebut disampaikan Juru bicara penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menyikapi rencana Pemerintah yang akan mulai mengimplementasikan kebiasaan hidup yang baru sebagai upaya agar masyarakat dapat kembali produktif namun tetap aman dari Covid-19.

''Basis perubahan ini adalah edukasi yang terus menerus oleh keluarga, oleh karena itu kita sangat berharap peran keluarga dalam perubahan adaptasi kebiasaan baru ini menjadi sesuatu yang harus dilaksanakan bersama-sama'', ujarnya di Graha BNPB.

Menurutnya, bagi anggota keluarga yang mulai beraktivitas diluar rumah harus turut bertanggung jawab terhadap kesehatan keluarga di rumah. Jangan sampai tidak menyadari bahwa setelah kembali ke rumah justru membawa virus tersebut ke rumah. Terlebih orang yang terinfeksi Covid-19 memiliki gejala yang beragam. Mulai dari yang bergejala berat, sedang, ringan bahkan tak bergejala.

“Oleh karena itu, kebiasaan baru ini harus dipatuhi oleh seluruh elemen masyarakat. Keluarga sebagai kelompok sosialisasi pertama, harus mampu melindungi anggota keluarganya serta harus menjadi tempat yang aman dan sehat terutama kelompok rentan. Kebiasaan baru haruslah mulai kita tanamkan kepada seluruh keluarga sejak saat ini'', imbuhnya seperti yang dikutip di laman kemkes.go.id.

Dalam waktu dekat, secara bertahap beberapa daerah akan mulai menerapkannya. Yuri mengimbau agar nantinya, pelaksanaan kenormalan baru tidak dimaknai sebagai euforia untuk melakukan apapun, dengan meninggalkan protokol kesehatan. Justru masyarakat tetap diharuskan berdisiplin dan patuh mengikuti anjuran protokol kesehatan. Sehingga tidak malah berpotensi memperluas penularan Covid-19. (Eka Maria)