Ada yang istimewa dalam kegiatan Wakil Bupati Mujib Imron pada hari Minggu (22/1/2023). Bersama beberapa akademisi dan petinggi negara, Pengasuh Pondok Pesantren Terpadu Al Yasini tersebut berkesempatan hadir dalam Groundbreaking Ceremony The Development of Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Phase II.

Lebih dari itu, dalam undangan seremonial di lokasi peletakan batu pertama pembangunan kampus 3 tahap 2 kampus Islam terakreditasi A itu juga dihadiri oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. Bertempat di  Kampus 3 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Jl Locari, Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, tampak Gus Mujib sapaan familiar Wakil Bupati turut memantau secara langsung pengembangan lembaga pendidikan di lingkungan Kementerian Agama tersebut. Dari yang awalnya berlokasi di Sumbersari, Kota Malang kemudian berkembang ke kampus terbaru di Kota Batu.

Dalam sambutannya, Menteri Keuangan menyebutkan, sejak tahun 2015 hingga 2023, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui instrument Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) telah membangun 199 proyek perguruan tinggi Islam Indonesia. Secara keseluruhan, jumlah alokasinya mencapai Rp 9,6 Triliun.

"Kita juga mendapatkan dukungan pembiayaan infrastruktur dari luar negeri, seperti Saudi Fund for Development yang jumlahnya mencapai Rp 2,7 triliun untuk berbagai PTN," tutur Sri Mulyani dalam orasinya di hadapan Gus Mujib dan seluruh tamu undangan yang hadir.

Pejabat negara berpembawaan kalem yang dikenal sangat cerdas dan luwes tersebut menambahkan, selama ini APBN sangat berperan dalam pembangunan infrastruktur pendidikan di tanah air. Meski demikian, ke depannya tetap dibutuhkan alternatif pembiayaan lainnya agar pembangunan bisa terus berlangsung. Seperti yang dituliskan dalam akun Instagram-nya @smindrawati berikut ini.

"Termasuk pembangunan Kampus III @uinmlg, pembiayaan dari @isdb_stories yang jumlahnya mencapai Rp 7,3 triliun sejak 2003. Sekarang jumlah pinjaman aktif tersisa Rp 2,75 triliun," urainya. (Eka Maria)