Pemerintah Kabupaten Pasuruan memberikan reward kepada para atlet dan pelatih berprestasi di ajang Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) ke VIII Jawa Timur tahun 2023. 

Reward tersebut diserahkan secara simbolis oleh Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto kepada 6 atlet dan 3 pelatih di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Jumat (23/2/2024) malam.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Pasuruan, Taufiqul Ghoni mengatakan, total ada 147 atlet dan 25 pelatih yang menerima reward. Khusus para atlet, 33 orang diantaranya peraih medali emas, 43 atlet peraih perak dan 43 atlet peraih medali perunggu.

"Total 147 atlet dan 25 pelatih yang dapat reward dari Pemkab Pasuruan. Para atlet ini peraih emas, perak dan perunggu di Porprov Jatim ke VIII," katanya.

Nilai reward untuk para atlet dan pelatih tentu berbeda. Kata Ghoni, untuk atlet peraih medali emas mendapatkan reward sebesar Rp 35 juta. Kemudian peraih perak Rp 20 juta dan perunggu Rp 15 juta. 

Lain halnya dengan pelatih yang sukses mengantarkan atletnya meraih emas mendapatkan reward cukup fantastis. Yakni sebesar Rp 88.500.000. kemudian pelatih dari para atlet peraih perak mendapatkan Rp 37.500.000 dan pelatih atlet peraih perunggu Rp 34.500.000.

Apabila dikalkulasikan, maka anggaran yang digelontorkan untuk reward mencapai Rp 3,294 milyar. Termasuk untuk reward 2 pemuda/pemudi berprestasi yang menerima masing-masing Rp 7,5 juta. 

"Selain atlet dan pelatih, kami juga memberikan reward kepada Muhammad Taufiq Hidayat Juara 1 Lomba Logo PORPROV dan Salmatul Hifdiyah, peserta pertukaran pemuda antar provinsi tahun 2023. Masing-masing Rp 7,5 juta," urainya.

Sementara itu, Pj Bupati Andriyanto mengucapkan selamat kepada seluruh atlet dan pelatih yang telah menerima reward dari Pemkab Pasuruan. 

Menurutnya, reward tersebut adalah bentuk apresiasi yang diberikan Pemerintah atas perjuangan para atlet dan pelatih peraih medali di ajang PORPROV ke VIII Jawa Timur tahun 2023 kemarin.

Ia pun menitipkan 3 pesan penting untuk selalu dilaksanakan oleh atlet untuk bisa meraih penghargaan.

Pertama adalah komitmen yang harus dijaga dari awal.

Kedua, bagaimana kabupaten Pasuruan bisa  disegani, dan itu tak lain dari komitmen. Introspeksi dan kesungguhan para pemain, pelatih hingga official.

Serta ketiga, cerminan dari kolaborasi dan sinergitas banyak pihak. 

"Kalau Pemda bergerak dan mensupport penuh, pasti semua jalan.  Sentuhan coach itu luar biasa, doa para orang tua juga sangat besar untuk memotivasi anaknya agar terus berprestasi," tutupnya. (emil)