Masalah gunungan sampah di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Kenep, Beji terus menjadi fokus Pemerintah Kabupaten Pasuruan.

Bahkan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus berupaya untuk mengurangi timbulan sampah, salah satunya dengan memperbanyak Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di wilayah Kabupaten Pasuruan.

Muchaimin, Kepala DLH Kabupaten Pasuruan mengatakan, produksi sampah di Kabupaten Pasuruan cukup tinggi hingga mencapai 4.700 meter kubik atau sekitar seribu ton sampah setiap harinya. Dari situ, timbunan sampah semakin meninggi hingga membentuk seperti gunungan atau perbukitan.

“Oleh karena itu, perlu pengolahan sampah lebih awal sebelum diangkut ke TPA Kenep,” kata Muchaimin di sela-sela kesibukannya, Senin (21/05/2018).

Upaya pengolahan sampah tingkat rumah tangga itu dilakukan dengan mendorong warga terlibat dalam pemilahan sampah rumah tangga maupun pembangunan 36 TPS3R di sejumlah desa se-Kabupaten Pasuruan maupun TPST di kecamatan-kecamatan. Menurut Muchaimin, ada empat TPST yang telah dibangun. TPST tersebut tersebar di Sukorejo, Pasrepan, Bangil dan Gempol serta Purwosari. Pihaknya mengaku, bakal menambah satu unit TPST. Rencananya, akan di tempatkan di wilayah Glagahsari, Kecamatan Sukorejo.

“Ada lima TPST yang telah dibangun. Empat diantaranya, merupakan anggaran Pemkab yang direalisasikan tahun 2017. Sementara satu lainnya, merupakan support pemerintah pusat,” sambung dia.

Rencananya, pembangunan TPST baru di Glagahsari akan disupport pemerintah pusat. Dananya, diperkirakan mencapai Rp 550 juta. Dana itu diperuntukkan pembangunan fisik TPST setempat.

“Ada kantor, hanggar atau tempat pengolahan sampah dan beberapa sarana lainnya. Rencananya tahun 2018 ini, pembangunan TPST Glagahsari akan direalisasikan,” bebernya (emil)