Udara dingin malam gunung bromo terasa menusuk tulang, namun hal tersebut tidak menghalangi ribuan warga Hindu Tengger Pasuruan untuk memperingati resepsi Yadnya Kasada 1940 Saka, di Pendopo Agung Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jumat malam (2/7).

Kegiatan tahunan yang digelar oleh warga Suku Tengger yang khususnya berada di wilayah Kabupaten Pasuruan ini dihadiri langsung oleh Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf. Dalam kesempatan ini pria yang akrab disapa Gus Irsyad menjadi warga kehormatan Suku Tengger, dengan penyematan Udeng Wangsu oleh Dukun Sepuh Suku Tengger Desa Wonokitri.

"Acara tahunan ini merupakan sebagai bentuk pelestarian budaya bagi umat Hindu Suku Tengger di sekitar gunung Bromo. Selain itu, kegiatan ini merupakan bentuk rasa syukur kita, dimana wilayah kita aman, lancar dan sejahtera," kata Camat Tosari Taufiqul Ghoni.

Hal senada diungkap oleh Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf pihaknya akan terus memberikan dukungan, lantaran peringatan Yadnya Kasada ini merupakan salah satu tujuan wisata, khususnya wisata budaya yang ada di Kabupaten Pasuruan.

"Kedepannya kita akan support lagi di pra-acaranya. Kita berharap dengan banyaknya wisatawan yang datang untuk menyaksikan peringatan Yadnya Kasada ini okupansi penginapan di Tosari bisa meningkat, dan akhirnya mendapatkan pendapatan bagi masyarakat tersebut," ungkap Irsyad Yusuf.

Selain pelestarian budaya, peringatan Yadnya Kasada ini merupakan simbol toleransi antara umat beragama, hal tersebut ditunjukkan pada saat penutupan acara dengan menggelar doa bersama tiga agama, yaitu diawali doa pemuka agama umat Muslim, Hindu dan Kristen.

Acara Resepsi Yadnya Kasada ini ditutup dengan pertunjukan drama panggung asal mula Suku Tengger, yang menceritakan pertemenuan antara Joko Seger dan Roro Anteng. (ilm)