Sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan memajukan ekonomi kreatif yang semakin digencarkan Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Berkaf), baik sektor pemerintah maupun swasta terus bergerak meng-upgrade diri dalam berkreasi. Adalah Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan yang selama ini terus gencar memaksimalkan kegiatan promosi dan pengembangan objek wisata agar lebih dikenal masyarakat. Diantaranya dilakukan melalui pengoptimalan gelaran event pertunjukan budaya tradisional khas Kabupaten Pasuruan secara kontinyu dan terjadwal.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan, Agung Mariyono mengatakan, aktivitas branding seni yang intens dilakukan sejak awal tahun 2018 tersebut diharapkan dapat berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi kreatif di bidang seni pertunjukan di Kabupaten Pasuruan. Sehingga tidak hanya akan lebih mengenalkan ragam budaya ke publik saja, tetapi sekaligus bersifat sebagai media promosi bagi para pelaku seni di Kabupaten Pasuruan dalam mempopulerkan hasil karya seninya ke masyarakat luas.
“Tahun ini kami mengoptimalkan pengembangan objek-objek wisata di Kabupaten Pasuruan supaya lebih dikenal publik. Salah satunya ya dengan menciptakan event yang benar-benar asli dari Kabupaten Pasuruan. Misal, Festival Bulan Purnama di Candi Jawi, Festival Pesisir Utara dan Festival Panji di Taman Candra Wilwatikta yang pastinya tidak dijumpai di daerah lainnya”, jelasnya.
Menurutnya, dibutuhkan strategi pemasaran pariwisata yang benar-benar menampilkan kekhasan identitas Kabupaten Pasuruan juga menciptakan kerumunan massa, sehingga memberikan manfaat secara keekonomian bagi para pelaku seni dan masyarakat di sekitarnya. Berikut bersinergi dengan Dinas Pariwisata Jawa Timur untuk menyelenggarakan event-event pertunjukan seni lainnya.
Lalu bagaimana dengan geliat pertumbuhan ekonomi kreatif di ranah seni pertunjukan yang dilakukan sektor swasta? Sebagai salah satu subsektor ekonomi kreatif yang berkontribusi besar terhadap peningkatan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, industri media massa terus agresif melakukan beragam inovasi. Diantaranya dilakukan melalui penetrasi penerapan digital ekonomi digital yakni ekonomi kreatif berbasis digital di setiap aktivitas bisnisnya, seperti halnya yang selama ini telah diaplikasikan oleh Suara Surabaya Media, sebuah korporasi media berjaringan berusia 35 tahun yang menggabungkan dua kekuatan media konvensionaldan media baru/ internet.
Dengan memanfaatkan media sosial, Suara Surabaya Media melakukan pengayaan inovasi seni pertunjukan melalui perhelatan konser musik multi genre yaitu Jazz Traffic Festival (JTF) yang menggabungkan antara bisnis penyiaran radio dengan musik dalam platform ekonomi digital. Melalui Facebook (e100), Instagram di akun Jazz Traffic Festival dan Twitter @suarasurabayafm, promosi event musik tahunan tersebut terbukti sangat efektif terdistribusikan ke masyarakat, terutama generasi millenials yang merupakan digital native atau pengguna internet aktif. Sehingga tidak heran jika Jazz Traffic Festival 2017 yang digelar di Grand City Convex, Surabaya, Sabtu (25/8/2018) sampai Minggu (26/8/2018), kembali sukses memadukan beragam seniman musik lintas generasi dan berbagai jenis musik.
Unsur musik jazz, pop, rock, folk sampai dangdut berpadu menciptakan harmoni yang sangat menghibur sekaligus memberikan manfaat bagi para pelaku bisnis di ranah ekonomi kreatif. Di gelaran JTF di tahun kedelapan penyelenggaraan yang bertajuk The Future is Now tersebut menampilkan lebih dari 400 musisi selama dua hari pelaksanaan, diantaranya jazzer berkelas dunia Tom Grant, Indra Lesmana, Reza Artamevia, Tulus, Raisa, Via Vallen dan sederet pelaku seni berkualitas lainnya.
Waktu dijumpai Dinas Kominfo Kabupaten Pasuruan, Direktur Utama Suara Surabaya Media, Errol Jonathans menyampaikan bahwa JTF telah berhasil menjadikan jazz sebagai icon Suara Surabaya dan menjadi salah satu icon Kota Surabaya. "Saya menyebutnya, The Future is Now. Masa depan musik jazz dan masa depan JTF sebagai ajang musik jazz tanah air sudah terlihat dari sekarang", ujarnya.
Di sisi lain, JTF memiliki misi yakni membangun daya apresiasi masyarakat terhadap pertunjukan musik yang merupakan bagian dari subsektor ekonomi kreatif yang marak digalakkan Pemerintah Pusat. Seiring bergulirnya perhelatan JTF dari tahun ke tahun dan semakin membludaknya animo masyarakat, ia melihat daya apresiasi itu sudah mulai terbangun. (Eka Maria)
7161 x Dilihat
586 Disukai
800 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar