Untuk keenam kalinya, Bromo Marathon 2018 kembali sukses digelar. Mengambil start di kawasan Plataran Bromo di Desa Ngadiwono, Kecamatan Tosari, Minggu (23/09/2018), total 1.356 peserta yang datang dari 31 negara tumpah-ruah memenuhi venue, ikut dalam euphoria kegembiraan dalam event olahraga tahunan berkelas internasional tersebut. Diantaranya dari Malaysia, Singapura, Belanda, Amerika, Jepang dan negara lainnya.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan, Agung Maryono, kesuksesan penyelenggaraan Bromo Marathon sangat berdampak bagi masyarakat di Kecamatan Tosari. Meningkatnya kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara secara otomatis menambah nilai keenomian warga yang banyak memiliki tempat penginapan yang tersebar di hampir seluruh Desa. Baik di Desa Ngadiwono, Tosari, Wonokitri, Sedaeng, Podokoyo, Mororejo maupun Baledono.
“Kami sangat senang dengan semakin ramainya masyarakat untuk ikut menajdi bagian di event Bromo Marathon. Dengan banyaknya wisatawan yang datang ke Kecamatan Tosari, tingkat okupansi penginapan baik hotel maupun homestay meningkat signifikan. Bahkan kemarin penginapan penuh semua”, ujarnya penuh semangat.
Mayoritas diantaranya sebagai peserta, selebihnya menemani serta menyemangati anggota keluarga/ koleganya yang mengikuti lomba lari sampai garis finish. Di sisi lain, ada juga yang memilih menikmati keelokan pemandangan alam pegunungan yang saying untuk dilewatkan begitu saja. Atau lebih memilih duduk manis di pelataran Bromo, menikmati pentas seni budaya khas suku Tengger.
Dalam lomba lari tahunan yang merupakan hasil kolaborasi antara pihak panitia penyelenggara Bromo Marathon dengan Pemerintah Kabupaten tersebut ada tiga kategori. Masing-masing, kategori 10 KM, 21 KM dan 42 KM. Tahun ini, rute lari lebih menantang dari sebelumnya dengan banyaknya tanjakan dan turunan curam berketinggian sampai 2.400 meter di atas permukaan laut (mdpl). Sehingga dipastikan lebih memacu adrenalin para peserta yang terdiri dari beragam usia tersebut.
Pantauan Dinas Kominfo Kabupaten Pasuruan di lokasi, baik peserta yang baru kali pertama maupun yang telah beberapa kali mengikuti Bromo Marathon mengaku sangat sangat antusias. Curamnya medan tidak menyurutkan kegembiraan mereka pada saat berusaha mencapai titik finish. Sebaliknya, sepanjang rute yang banyak trail baik tanjakan maupun turunan terutama di sisi barat Desa Tosari justru semakin membuatnya lebih tertantang untuk menaklukkannya.
Seperti yang disampaikan Wielke, satu diantara pelari 10 KM asal Belanda yang baru pertama kali mengikuti lomba. Meskipun pada awalnya sempat kaget dengan curamnya medan, namun semuanya terbayar dengan kelegaan dan kegembiraan ketika ia melewati seluruh rute sampai tiba di garis finish.
Lain halnya dengan Sri, peserta dari Singapura yang sangat menikmati panorama di sepanjang rute yang dilaluinya. Bersama dengan rekan-rekannya sesama pelari dari rumpun ASEAN, ia mengacungi jempol penyelenggaraan Bromo Marathon yang menurutnya dipersiapkan panitia dengan maksimal. Mengunjungi beberapa objek wisata alam di Kabupaten Pasuruan merupakan tujuan berikutnya yang jauh-jauh hari sudah direncanakannya pada saat mendaftar di Bromo Marathon. (Eka Maria)
3092 x Dilihat
506 Disukai
537 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar