Pemerintah Kabupaten Pasuruan mencanangkan G1R1J (Gerakan 1Rumah 1 Jumantik) dan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui Geram (Gerakan Bersama Masyarakat, Siswa, Santri dan Karyawan Anti Nyamuk) Sikat Nyamuk P-G1R1J, di Pondok Pesantren Ngalah, Purwosari, Rabu (31/10/2018).
Pencanangan tersebut dipimpin oleh Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron, dan dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Anang Saiful Wijaya, Kepala Dinas Kesehatan, Dr Agung Basuki, Kepala Kemenag, DR AS’adul Anam, perwakilan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur, dan undangan lainnya.
Menurut Agung, pencanangan G1RI1 adalah sebagai langkah untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat gigitan nyamuk Aeides Aegepty.
“ Intinya, setiap satu rumah bertanggungjawab terhadap Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan rumahnya," kata Agung di sela-sela acara.
Untuk mendukung pencanangan G1R1J, Dinas Kesehatan telah mencetak 350 kader gemas darling (gerakan masyarakat sadar lingkungan) melalui 5 angkatan dan tersebar di seluruh desa endemis. Kata Agung, diharapkan setiap kader dapat menjadi supervisor jumatik di setiap desa endemis yang bertugas merekap pelaporan coordinator jumantik di setiap RT (rukun tetangga) di wilayah desa endemis.
“Jumantik juga berperan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapaan masyarakat menghadapi demam berdarah dengue (DBD). Vektor penular penyakit DBD yaitu nyamuk Aedes aegypti yang senang berkembang biak di genangan air yang bersih di sekitar lingkungan kita. Maka dari itu, peran jumantik dan kader sangat penting,” tambahnya.
Ditambahkan Agung, meski baru dicanangkan, program G1R1J telah berjalan selama 1 tahun dan telah mencapai target. Yaitu terbentuknya SK Supervisor jumantik di 24 wilayah kerja puskesmas yang memiliki desa endemis, oleh Kepala Desa maupun Lurah.
“SK tersebut langsung ditindaklanjuti dengan langkah pro aktif dari semua jumantik. Tapi kita tekankan sekali lagi, bahwa kebersihan adalah tanggung jawab bersama. Jadi untuk membantu jumantik , maka kita semua harus sama-sama bertanggung jawab dalam memberantas DBD di wilayah kita,” tegas dia.
Sementara itu, Gus Mujib menjelaskan, Penyakit DBD menjadi salah satu prioritas nasional dalam pengendalian penyakit menular di Indonesia. Di Kabupaten Pasuruan, Bupati Pasuruan pada tahun 2016 telah mengeluarkan SE (Surat Edaran) tentang KLB (Kejadian Luar Biasa) yang didasari oleh meningkatnya jumlah kasus DBD di tahun 2017.
“Sejak dikeluarkannya SK Bupati Pasuruan, jumlah kasus DBD di Kabupaten Pasuruan tahun 2017 yang awalnya 764 kasus, berhasil ditekan sampai 313 kasus di tahun 2016. Dan terhitung Januari sampai oktober tahun ini, jumlah kasus DBD mencapai 138 kasus. Semoga bisa terus menurun,” ucap Gus Mujib membacakan Sambutan Bupati Irsyad Yusuf.
Meski menurun, Gus Mujib mengajak masyarakat untuk pro aktif membawa keluarganya yang terserang penyakit, seperti demam, panas tinggi, pilek lainnya ke Puskesmas, klinik atau rumah sakit.
“Puskesmas juga tetap siaga 1x24 jam. Mari kita galakkan pola hidup sehat dan gotong royong. Terutama sekali gerakan 3 M plus, yakni menguras, menutup dan mengubur barang-barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Sedangkan plus yakni antisipasi seperti menggunakan loution anti nyamuk, racun nyamuk atau menggunakan kelambu. Menaburkan bubuk larvasida (lebih dikenal dengan abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, dan kegiatan lainnya,” jelasnya. (emil)
3524 x Dilihat
495 Disukai
632 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar