Tahukah anda, di Kabupaten Pasuruan ada Kampung Kopi.
Namanya Kampung Kopi Jatiarjo yang berada di ketinggian 800 mdpl, tepatnya di Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen. Mulai tahun 2008 lalu, seluruh warga sepakat untuk menyulap desa mereka menjadi Kampung Kopi. Tujuannya tak lain agar desa mereka semakin popular dan dikenal oleh wisatawan, khususnya penikmat kopi di seluruh nusantara.
Kepala Desa Jatiarjo, Sareh Rudianto mengatakan, sebelum seperti sekarang, banyak perjuangan untuk merubah pola hidup yang awalnya perambah hutan menjadi petani kopi dan peladang.
“Kami dulu bersama Perhutani dan PT Tirta Investama membagikan bibit secara gratis tapi ditolak oleh masyarakat. Tapi lambat laun setelah petani yang menanam dan merasakan manfaatnya, sekarang bibit tanaman malah harus membeli,” kata Sareh saat menghadiri Media Gathering yang dilaksanakan PT Tirta Investama di Kampung Kopi Jatiarjo, Sabtu (01/12/2018).
Dikatakan Sareh, dari 3 dusun di Jatiarjo, yakni Dusun Cowek, Tegalkidul dan Tonggowa, sebanyak 100 petani telah mengembangkan 30.000 tanaman kopi robusta dan Arabica di lahan seluas 100 hektar. Dari kedua jenis kopi tersebut, lebih banyak ditanam kopi robusta dengan prosentase 70%.
“Kalau arabica harus ditanam di ketinggian 1000 mdpl, sehingga karena Jatiarjo di bawah 1000 mdpl, maka kita lebih banyak menanam kopi robusta,” singkatnya.
Dengan banyaknya tanaman kopi di Desa Jatiarjo, fungsi konservasi untuk lereng Gunung Arjuno sebagai daerah resapan air bagi sebagian Kabupaten Pasuruan, khususnya Purwosari, Gempol dan Pandaan, terpenuhi. Kata Sareh, perkembangan Kampung Kopi Jatiarjo akan semakin besar apabila didukung oleh semua pihak.
“Untuk tahun 2018 kami gunakan Dana Desa (DD) untuk pembibitan 5000 tanaman kopi, dan tahun 2019 tambah lagi sebanyak 20.000 bibit kopi. Semoga tahun depan ada bantuan dari Pemkab Pasuruan untuk mengembangkan Jatiarjo menjadi Kampung Kopi yang semakin populer,” jelas dia.
Sementara itu, External Relation Regional lll Danone-AQUA, Budi Hartono menegaskan inisiatif masyarakat Jatiarjo patut diapresiasi.
“Kemauan untuk berubah dari pemanfaat hutan menjadi peladang kopi membutuhkan dukungan dari banyak pihak, AQUA membantu mendorong sejak 2008 untuk bisa terwujud saat ini”, ujar Budi.
Menurutnya, yang menjadi tantangan saat ini adalah hasil kopi yang langsung dijual kepada pembeli luar, padahal apabila dikelola dan dibranding dengan merek Jatiarjo, kemungkinan akan bisa memberikan nilai tambah bagi masyarakat Jatiarjo sendiri.
“Tahun 2018 ini ladang kopi di Jatiarjo mampu menghasilkan 150 ton kopi dan terus berkembang. Kalau kopinya bisa dikelola dan dibranding sampai maksimal sehingga semua orang tahu tentang Kopi Jatiarjo, maka itu jelas akan memberikan dampak yang sangat luar biasa ke depannya,” tambahnya. (emil)
7446 x Dilihat
851 Disukai
863 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar