Meski dilakukan secara virtual, tidak mengurangi kekhidmatan Pemerintah Kabupaten Pasuruan bersama jajaran Forkopimda dalam melaksanakan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini. Seperti yang terpantau pagi tadi, Selasa (1/6/2021), gelaran seremoni yang dimulai sejak pukul 07.45 WIB tersebut berlangsung dengan sakral dan penuh makna. Memahami pedoman hidup rakyat Indonesia yang terkandung di dalam nilai-nilai Pancasila sang pemersatu bangsa.

Keagungan jalannya upacara yang diikuti secara serentak melalui video conference-pun semakin bertambah dengan busana adat yang dikenakan oleh para peserta. Baju adat suku Tengger yang merupakan pakaian adat Kabupaten Pasuruan dengan tanpilan udeng khasnya, diantara pemandangan unik dan menarik selama upacara digelar. Berikut balutan kain batik bermotif lurik yang kian menambah gagah bagi siapapun yang memakainya selama mengikuti upacara di  Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti.

Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo yang menjadi inspektur upacara secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat tampak mengenakan pakaian adat khas Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Bertindak selaku komandan upacara ialah Kolonel Inf. Muhammad Imam Gogor yang saat ini menjabat sebagai Asisten Operasi Pasukan Pengamanan Presiden.

Tepat pukul 08.00 WIB, Kepala Negara memasuki tempat upacara secara virtual, diikuti laporan komandan upacara kemudian memimpin prosesi mengheningkan cipta. Selanjutnya, tampak di layar big screen yang terpasang di Pendopo Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Ketua MPR Bambang Soesatyo membacakan teks Pancasila. Sedangkan yang membacakan teks UUD 1945 adalah Ketua DPR, Puan Maharani. Adapun Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy memimpin pembacaan doa selepas amanat yang disampaikan inspektur upacara. Ketiganya menunaikan tugasnya secara virtual dari lokasi masing-masing.

Dalam sambutannya, Presiden berpesan kepada seluruh masyarakat di tanah air agar senantiasa menguatkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam setiap butir Pancasila. Terlebih bangsa Indonesia saat ini menghadapi tantangan yang tidak mudah di tengah berjuang melawan pandemi.

“Peringatan Hari Lahir Pancasila di setiap tanggal 1 Juni harus benar-benar kita manfaatkan untuk mengokohkan nilai-nilai Pancasila dalam bermasyarakat, dalam berbangsa dan bernegara. Walaupun Pancasila telah menyatu dalam kehidupan kita sepanjang Republik Indonesia ini berdiri, namun tantangan yang dihadapi Pancasila tidaklah semakin ringan”, jelasnya.

Menurut Presiden, justru di saat derasnya globalisasi dan interaksi antarbelahan dunia tersebut bukan jaminan untuk meningkatkan keseragaman pandangan dan kebersamaan. Maka dari itu yang harus diwaspadai adalah meningkatnya rivalitas dan kompetisi, termasuk rivalitas antarpandangan, rivalitas antarnilai-nilai dan rivalitas antarideologi.

“Saya mengajak seluruh aparat pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, para pendidik, kaum profesional, generasi muda Indonesia dan seluruh rakyat Indonesia. Mari bersatu-padu dan bergerak aktif memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam mewujudkan Indonesia Maju yang kita cita-citakan. Selamat memperingati Hari Lahir Pancasila, selamat membumikan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”, ucap Kepala Negara sebelum menutup pidatonya. (Eka Maria)