Agenda Tanam Pohon yang digagas oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pasuruan dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) ke-76 sesuai dengan konsep pembangunan lingkungan. Kata Bupati Irsyad Yusuf, hal itu dikarenakan pelaksanaannya melibatkan empat faktor utama pembangunan.

Adapun faktor pendukung pertama dalam pembangunan berbasis lingkungan tersebut adalah Pemerintah. Yang kedua, gerakan Tanam Pohon dilakukan dengan melibatkan civitas akademika. Selanjutnya, faktor ketiga, mengikutsertakan organisasi kemasyarakatan. Dan yang keempat, masyarakat itu sendiri.

“PWI tahun depan saya kira harus ada inisiasi yang sama. Yang paling susah itu mengajak stake holder untuk bersama-sama ikut menanam. Didukung oleh Pemdes, organisasi masyarakat NU dan perusahaan. Ini yang namanya konsep pembangunan untuk percepatan. Kalau semuanya bergerak, maka tujuan dari pembangunan di bidang lingkungan akan segera tercapai,” tutur Bupati dengan lugas.

Dalam sambutannya di acara Gerakan Tanam Pohon di lapangan Watu Lunyu, Kecamatan Tutur, Kepala Daerah mengucapkan rasa terimakasihnya atas ikhtiar PWI Pasuruan yang telah menginisiasi konsep konservasi alam. Sekaligus merealisasikannya melalui sebuah gerakan pelestarian lingkungan yang dilakukan secara bersama-sama. Baik melibatkan Pemerintah Daerah, perusahaan, organisasi masyarakat hingga masyarakat sekitar lokasi kegiatan.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Pasuruan, saya mengapresiasi khusus kepada PWI Pasuruan. Yang luar biasa dari rangkaian peringatan HPN yang ke-76 tahun 2022 banyak kegiatannya. Hari ini kegiatannya yang saya anggap luar biasa dan saya patut memberikan apresiasi. Karena PWI mampu mengajak semua stake holder untuk bersama-sama merawat bumi demi anak cucu kita,” ungkap Bupati pada hari Rabu (23/2/2022).

Maka dari itu, Bupati berharap, kegiatan serupa juga harus diikuti oleh organisasi kemasyarakatan lainnya. Tidak hanya Pramuka saja, tapi organisasi lainnya dapat mengikuti jejak PWI yang telah mengajak, berinisiatif dan mengingatkan untuk bersama-sama merawat bumi dengan cara menanam.

“Kelihatannya kegiatan ini sepertinya sepele, tapi manfaatnya saya yakin ke depan. Kabupaten Pasuruan menjadi salah satu wilayah di Jatim memiiki kondisi geografis dan tiap tahun kami menetapkan beberapa daerah menjadi kawasan rawan bencana. Gerakan Tanam Pohon ini pastinya untuk menjaga kelestarian alam dan keberadaan sumber daya air kita. Apalagi sekarang ini musim penghujan,” ajak Bupati kepada seluruh peserta dan tamu undangan yang hadir.

Di penghujung sambutannya, Kepala Daerah tak jemu-jemunya mengajak kepada seluruh masyarakat Kabupaten Pasuruan agar sellau menjaga lingkungan. Menjaganya, jangan sampai ada praktek eksploitasi alam yang bisa berakibat bencana. Sebaliknya, secara bersama-sama dan kontinyu harus melestarikannya dengan cara menanam pohon.

"Maka secara tegas saya sampaikan, Pemkab Pasuruan mendukung penuh pernyataan sikap dari PWI Pasuruan. Kita sepakat, setuju, ayo kita mengajak bersama-sama stake holder untuk bersama-sama melakukan gerakan yang sama seperti yang dilakukan PWI Pasuruan. Mudah-mudahan ikhtiar PWI, merawat bumi, mencintai alam merupakan amal ibadah yang pada akhirnya manfaatnya untuk anak cucu kita,” paparnya.

Diketahui, memperingati Puncak HPN 2022, PWI Pasuruan bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Pasuruan dan pihak swasta menyelenggarakan gerakan Tanam Pohon. Ditanam di catchment area (kawasan resapan air) di kawasan lereng gunung Bromo, total ada 2.022 bibit buah ditanam di Desa Ngembal, Kecamatan Tutur pada hari Rabu siang (23/02/2022).

Pantauan tim liputan Bagian Humas Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Setda Kabupaten Pasuruan, penanaman aneka bibit pohon buah-buahan seperti Durian dan Mangga tersebut dihadiri oleh Forkopimda, beberapa perusahaan, Pramuka, Karang Taruna, alim ulama hingga komunitas pegiat lingkungan.

Mengawali rangkaian kegiatan Tanam Pohon, kegiatan diawali dengan penyerahan penghargaan dari PWI Pasuruan kepada 18 perusahaan. Berikut kepada pegiat lingkungan yang selama ini giat dalam melestarian lingkungan. (Eka Maria)