Inovasi Si Pena Pasti terbukti berdampak pada meningkatnya jumlah kunjungan pasien melahirkan di RSUD Grati.

Bahkan, sejak dilaunching pada tahun 2021 lalu, peningkatannya sampai 40%.

Hal tersebut seperti yang disampaikan Direktur RSUD Grati, drg Dyah Retno Lestari, sesaat setelah menyerahkan akta kelahiran, KK dan KIA kepada orang tua bayi yang baru dilahirkan di RSUD Grati, senin (06/11/2023) pagi.

Menurutnya, apabila ada pasien yang akan melahirkan di RSUD Grati, maka akta kelahiran sang anak maupun kartu keluarga hingga kartu identitas anak bisa langsung terbit hari itu juga dan gratis.

Dengan catatan, seluruh dokumen persyaratan yang diperlukan, sudah lengkap. 

"Mulai dari KTP orang tua, buku nikah dan Kartu Keluarganya. Tinggal dibawa saja, nanti akan dibantu diurus oleh petugas kami dibantu Dispenduk Capil Kabupaten Pasuruan," katanya.

Saat ditanya jumlah pasien yang melahirkan di RSUD Grati, Retno menegaskan bahwa per hari, rata-rata ada 3-5 pasien. Baik yang normal maupun caesar.

Seluruh pasien tersebut dilayani dengan sangat baik, dan ketika pulang mereka sudah memasukkan bayi mereka menjadi bagian dari Kartu Keluarga.

"Itulah mengapa banyak yang percaya dengan kami, karena kami jemput bola untuk memudahkan para pasien saat mengurus akta kelahiran, KK dan KIA," ucapnya. 

Sementara itu, Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto berharap agar inovasi ini terus diperbaharui. Sehingga manfaat yang dirasakan oleh publik tak hanya itu-itu saja. 

"Salah satu syarat inovasi adalah pembaharuan. Ada manfaat baru yang dirasakan masyarakat dengan inovasi tersebut. Maka dari itu, Si Pena Pasti harus terus dikembangkan menjadi lebih baru. Supaya tingkat kepercayaan masyarakat juga semakin meluas ke mana-mana," harapnya. 

Tak selesai sampai di situ, pria yang juga menjabat Kepala BRIDA (Badan Riset dan Inovasi Daerah) Provinsi Jawa Timur ini juga mengajak seluruh OPD yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, agar tak berhenti berinovasi.

Ia meyakini ada hal baru yang mampu diciptakan demi meningkatkan kepuasan publik pada pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah.

"Jangan berhenti berinovasi. Teruslah menggali ide dan gagasan baru untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat, karena itulah fungsi birokrasi," tegasnya. (emil)