Pemerintah Kabupaten Pasuruan kembali melaporkan status pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 kepada Satgas Covid-19 Pusat. Rapat koordinasi virtual yang melibatkan seluruh Kabupaten/Kota se-Jawa Timur tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya serta perwakilan Forkopimda Kabupaten Pasuruan.

Anang menyebutkan, status PPKM yang saat ini diterapkan di Kabupaten Pasuruan pada posisi Level 3. Adapun jumlah kasus aktif per 5 Agustus 2021 mencapai 1.120 jiwa dan tingkat kesembuhan mencapai 78,33 persen. Rata-rata tingkat persentase penggunaan Bed Occupancy Rate (BOR) isolasi sebanyak 71,94 persen, dengan rata-rata tingkat penggunaan BOR intensif hingga 97,43 persen.

Sekda juga menyampaikan bahwa tingkat kematian hingga saat ini mencapai angka 6,85 persen. Sehingga masih diperlukan berbagai upaya penanganan khusus untuk lebih memperkecil persentase kasus kematian akibat Covid-19. Diantaranya dengan memaksimalkan sosialisasi gerakan 3M, testing dan tracing serta mempercepat vaksinasi.

"Saat ini pencapaian pelaksanaan sosialisasi 3M sudah mencapai 75 persen, pelaksanaan testing dan tracing yang mencapai 33 persen. Sedangkan percepatan vaksinasi sudah mencapai 10,25 persen", terangnya pada hari Jumat (6/8/2021).

Laporan hasil pengendalian Covid-19 Kabupaten Pasuruan, menurut Sekda masih terkendala beberapa hal. Seperti tingkat kepatuhan masyarakat yang masih kurang dalam menerapkan 3M dan keterbatasan SDM penanganan Covid-19. Selain itu, masih ada rasa takut dari masyarakat untuk di testing dan tracing.

"Terkait vaksinasi kami berusaha semaksimal mungkin untuk mempercepatnya. Namun jumlah vaksin yang masih belum tercukupi dengan jumlah masyarakat yang akan divaksin saat ini. Karena itu, kami akan mengajukan tambahan vaksin untuk Jatim", jelasnya.

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Pasuruan juga akan meminta bantuan kepada pihak swasta untuk berkolaborasi dalam penanganan Covid-19. Berikut melakukan perekrutan relawan tenaga kesehatan sebanyak 5 orang untuk setiap Puskesmas serta 5 orang tenaga vaksinator dari RS swasta yang juga akan segera digencarkan. (Iguh+Eka Maria)