Gerakan KASIH BERSANDING MESRA, sebuah inovasi yang merupakan akronim dari Keluarga Bersih Bersama Sadari Stunting Menuju Keluarga Sejahtera mampu menurunkan angka stunting di Kabupaten Pasuruan. Tentunya hal itu akan terwujud jika ada sinergi dan kolaborasi dari semua pihak. Ungkapan bernada optimisme itu dilontarkan Bupati Irsyad Yusuf pada saat memberikan arahan dalam agenda Pembinaan Nakes dan Sosialisasi KASIH BERSANDING MESRA.
Disampaikan di Ruang Rapat Lt. 3 Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, Kepala Daerah menitipkan pesannya tentang pentingnya kekompakan dalam sebuah teamwork. Khususnya bagi seluruh tenaga kesehatan (nakes) yang tersebar di 2 RSUD, 33 Puskesmas dan 73 Puskesmas Pembantu.
“Percepatan penurunan stunting, penurunan angka kematian bayi dan ibu baru melahirkan, kuncinya harus kompak. Berikut harus ada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Juga ketersediaan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan dan peningkatan kapasitas SDM dan kesejahteraan nakes,” tandas Bupati di hadapan Asisten Pemerintahan dan Kesra, Rahmat Syarifuddin, Kepala Perangkat Daerah dan nakes yang tersebar di 24 Kecamatan.
Menurut Ketua Ikatan Alumni Universitas Muhammadiyah Malang (IKA UMM) yang gemar sepakbola tersebut, keyakinannya terhadap keberhasilan Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam menurunkan stunting bukan tanpa sebab. Hal itu dikarenakan sinergitas yang selama ini telah terjalin kuat dalam upaya percepatan penanganan Covid-19. Sebagai bukti, berkat kerjasama solid dan kekompakan semua nakes dan para stake holder Pemerintah Kabupaten Pasuruan, pada akhirnya kasus penyebaran virus Corona dapat dikendalikan. Berikut capaian vaksinasi yang saat ini juga terus meningkat.
“Saya yakin percepatan penurunan stunting bisa tercapai kalau kita kompak dan bersama-sama fokus pada peran dan tugas masing-masing dalam melaksanakan Gerakan KBM. Terobosan Bupati dan Wabup untuk percepatan penurunan stunting dengan memperhatikan beberapa variabel. Diantaranya RTLH, sanitasi, jambanisasi. Ini yang harus diselesaikan dulu,” pinta Bupati kepada peserta kegiatan, Selasa (17/5/2022).
Tujuan KASIH BERSANDING MESRA tidak lain untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting terintegrasi dengan peningkatan Open Defecation Free (ODF), penanganan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), penurunan kemiskinan dan penataan kawasan kumuh di Kabupaten Pasuruan. Sasaran prioritas yang ditetapkan yakni 8.525 keluarga resiko stunting. Adapun 6.056 diantaranya, keluarga batita stunting sebagai pilot project dan sudah memiliki by name by address.
Sebelumnya, dalam forum silaturahmi dan diskusi yang berlangsung gayeng dan sangat dinamis itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, dr Ani Latifah memaparkan Grand Design 5 Tahun ke Depan Dinas Kesehatan (2023 -2027). Pada tahun 2023, ada beberapa program yang ditargetkan tercapai. Seperti, Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Kesehatan, Peremajaan Ambulans, Rehab Puskesmas, Pembanguan Labkesda dan Reakreditasi Puskesmas.
Sedangkan pada tahun 2024, Dinas Kesehatan lebih fokus kepada Peningkatan Sarpras/ Alkes (Gedung, Alkes (USG), Telemedicine) dan Digitalisasi Pelayanan Publik (Pelayanan Kesehatan di Puskesmas dan UKM melalui Posyandu Tematik. Berikut BLUD Puskesmas Bertahap, Pelayanan Posyandu Stunting (Posting) dan Peningkatkan Mutu Labkesda menjadi Laboratorium Utama. (Eka Maria)
2253 x Dilihat
551 Disukai
571 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar