Menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 H, Wakil Bupati Mujib Imron meminta kepada panitia qurban agar selalu berpedoman kepada tata cara penyembelihan hewan qurban. Yakni melaksanakannya secara syar’i.

Dengan demikian, sistem qurban berkeadaban senantiasa tetap terjaga. Tentunya harus dilakukan oleh juru sembelih halal atau Juleha yang sudah barang tentu terjamin dapat melaksanakan penyembelihan dengan baik dan halal. Hal itu karena sebelumnya telah dilatih dan bersertifikat resmi sebagai juru sembelih hewan qurban.

“Petugas penyembelihan hewan qurban wajib memperhatikan tatacara yang benar. Tentunya harus sesuai syariat Islam. Kami sangat mengapresiasi dan selamat atas pelantikan Juleha,” ujar Wakil Bupati di Kantor PCNU Kabupaten Pasuruan.

Gus Mujib sapaan familiar Pengurus Pondok Pesantren Terpadu Al Yasini tersebut berharap, ada sinergi kolaborasi dalam setiap penyelenggaraan penyembelihan hewan qurban. Yakni antara panitia qurban dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan.

“Panjenengan adalah ghirroh, bagaimana yang kita kerjakan itu menjadi contoh. Jangan sampai penyembelihan hewan kurban tidak halal. Maka membutuhkan kepedulian,” pesannya sesaat sebelum pelantikan Juleha untuk kepanitian Idul Adha 1443 H.

Dalam agenda Halaqoh Diniyah "Menata Penyembelihan Qurban Secara Syar'i di Area Masjid" yang digelar Lembaga Ta’mir Masjid (LTM) Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan, Gus Mujib kembali menekankan tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan. Berikut menyampaikan harapannya agar wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkiti hewan ternak segera berakhir.

“Yang penting menjadi perhatian, pelaksanaan qurban pada Idul Adha 2022 perlu mengikuti aturan dalam protokol kesehatan. Mudah-mudahan pandemi semakin mereda. Demikian juga wabah PMK segera mereda,” urainya pada hari Minggu (26/6/2022). (Eka Maria)