Tahun ini, sebanyak 175 warga binaan pemasyarakatan (WBP) Rutan Bangil mendapatkan remisi kemerdekaan.

Ratusan narapidana tersebut mendapatkan potongan tahanan bervariasi, yakni mulai dari 1 bulan hingga 6 bulan.

Kepala Rutan Bangil, Tristiantoro Adi Wibowo mengatakan, dari 175 penerima remisi, 139 orang diantaranya mendapatkan remisi normal. Dengan rincian 63 orang mendapatkan remisi 2 bulan, 42 orang remisi 1 bulan, 31 orang remisi 3 bulan, dan 3 orang mendapatkan remisi masing-masing 4, 5 dan 6 bulan.

Tak hanya itu saja, ada pula 28 warga binaan yang mendapatkan remisi PP99. Rinciannya 17 orang menerima remisi 17 orang, 5 orang remisi 5 bulan, 3 orang remisi 3 bulan, 2 orang remisi 2 bulan dan 1 orang remisi 1 bulan.

"Alhamdulillah, tahun ini ada 175 warga binaan kami yang mendapatkan remisi. Mulai dari 1 bulan sampai 6 bulan," kata Karutan saat ditemui di kantornya, Rabu (17/08/2022) kemarin.

Untuk mendapatkan remisi, setiap WBP harus memenuhi syarat administratif dan substantif. Diantaranya telah menjalani pidana minimal 6 bulan, tidak terdaftar pada register F, telah mendapat persetujuan justice collaborator dari kepolisian atau kejaksaan, serta turut aktif mengikuti program pembinaan di Rutan Bangil.

Kata Adi, tidak semua WBP diusulkan untuk mendapatkan remisi, lantaran tidak memenuhi persyaratan tersebut.

"Total ada 120 WBP yang tidak kami usulkan karena tidak memenuhi salah satu dari empat syarat utama administratif dan substantif," jelasnya.

Lebih lanjut Adi menegaskan bahwa dari 175 WBP penerima remisi, tercatat ada 3 orang yang pada tanggal 17 agustus 2022 mendapatkan remisi bebas.

Remisi tersebut diberikan secara simbolis oleh Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf, sesaat setelah pengibaran bendera merah putih di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Rabu (17/08/2022) pagi. (emil)