Pasuruan Bromo Marathon 2017 kembali digelar. Hingga Rabu (27/09/2017), sebanyak 1826 runners (pelari) dari 36 negara memastikan hadir untuk berpartisipasi dalam event ke lima kalinya itu.
Dedy Kurniawan, inisiator Pasuruan Bromo Marathon mengatakan, dari 1826 pelari, 35% berasal dari pelari luar negeri, diantaranya Iran, Prancis, Italia, AS, Malaysia, Singapura, Belanda, Norwegia, Spanyol, Cina, Filipina dan Mongolia. Sedangkan 65% berasal dari pelari Indonesia yang didominasi dari Surabaya, Denpasar, Jakarta, hingga Sumba dan Papua.
“Kami bersyukur karena jumlah pelari yang mengikuti Pasuruan Bromo Marathon tahun ini semakin banyak bila dibandung tahun lalu. Pesona Bromo masih menjadi daya tarik tersendiri dari event ini, sehingga kami sangat semangat dan tidak sabaran untuk mensukseskan acara ini,” kata Dedy saat menggelar Jumpa Pers bersama Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf, di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti Pemkab Pasuruan, Rabu (27/09/2017).
Untuk tahun ini, ada beberapa perbedaan rute yang akan dilalui para peserta Pasuruan Bromo Marathon, di mana start dan finish mengambil lokasi di Plataran Bromo, Desa Ngadiwono, Kecamatan Tosari. Kata Dedy, ada 3 kategori marathon yang bisa diikuti oleh peserta, yakni 10 KM, 21 KM (Half Marathon), serta 42 KM (Full Marathon). Dari tiga kategori tersebut, yang paling banyak diikuti adalah Half Marathon.
“Kalau pelari luar negeri sukanya 21 KM atau Full Marathon, karena memang mereka datang untuk merasakan sensasi lari di jalur atau trek pegunungan yang menguras energy. Tapi mereka suka, karena bisa melihat indahnya pemandangan Gunung Bromo beserta budaya masyarakat sekitar,” imbuhnya.
Ditambahkan Dedy, selama marathon berlangsung, para pelari akan dibekali dengan makanan dan minuman yang dapat diambil di food station dan water station yang ditempatkan di KM 5. Tujuannya tak lain untuk mengembalikan energy para pelari yang terkuras mulai dari garis pemberangkatan sampai dengan finish.
“Kita sediakan air mineral isotonic dan pisang serta kentang yang merupakan hasil bumi asli Kecamatan Tosari. Selain itu, kami juga menyediakan jersey untuk seluruh peserta dan hadiah bagi para pemenang, khususnya Juara I, II dan III berupa goody bag dan fresh money,” ungkapnya kepada Suara Pasuruan.
Sementara itu, Bupati Irsyad Yusuf menegaskan bahwa Pasuruan Bromo Marathon adalah event yang menggabungkan antara olahraga dan pariwisata yang bertujuan untuk mengenalkan Kabupaten Pasuruan ke dunia internasional.
“Ya lari ya rekreasi, karena para peserta tidak hanya berlari melawan single track yang ekstrim dan menanjak, tapi ada bonus bisa merasakan segarnya udara dan dan indahnya panorama di sekitar Gunung Bromo di Kawasan Kecamatan Tosari. Bisa selfi-selfi lalu diupload di media social para peserta,” ucap Irsyad dalam sambutannya.
Oleh karenanya, Irsyad mengajak kepada para anggota Komunitas Lari dari berbagai penjuru dunia untuk datang dan mengikuti Pasuruan Bromo Marathon 2017. Dirinya juga menjamin bahwa meskipun Gunung Agung di Bali masuk dalam “Ring of Fire” dengan Gunung Bromo dan saat ini masuk dalam status awas, akan tetapi hal tersebut tidak terjadi di Tosari, Kabupaten Pasuruan.
“Insya Allah kita semuanya masih dalam lindungan Allah SWT. Saya mengajak siapa saja untuk datang berbondong-bondong dan mengikuti Pasuruan Bromo Marathon 2017,” tandasnya. (emil)
2652 x Dilihat
477 Disukai
463 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar