Mendukung kemajuan sektor pariwisata, Kementerian Komunikasi dan Informatika mencanangkan pada tahun 2019, semua ibukota Kabupaten dan Kota di Indonesia harus sudah terakses broadband. Pernyataan ini disampaikan Rudiantara Menteri Komunikasi dan Informatika  saat Pembukaan Konvensi Media, rangkaian Hari Pers Nasional ke-69 bertema "Intergrasi Media Nasional Dalam Lanskap Komunikasi, Global: Peluang dan Tantangan" di Baileo Siwalima Ambon, Rabu (08/02/2017).

Menurutnya, keberadaan akses broadband saat ini sangat penting guna mendukung berbagai sektor pembangunan di daerah khususnya pariwisata. Jika semua bidang dan sektor pembangunan menggunakan aplikasi, maka semakin banyak potensi di Indonesia. Namun yang harus dipikirkan adalah tantangan pengadaan infratstruktur dengan membangun fasilitas yang berbasis kecepatan dan murah.

Saat ini, di Indonesia sudah ada sekitar 400 daerah yang sudah aktif broadband dengan biaya operator. Tetapi memang, Menkominfo mengakui jika akses data masih belum merata di beberapa daerah yang tidak sebanding dengan penggunaan ponsel yang hampir mencapai 170 juta.

"Di Jakarta, bisa menikmati akses jauh lebih bagus 20 kali lipat dan harga lebih murah. Hal itu sangat berbeda dengan daerah. Untuk itu, bagaimana kita bisa membangun Indonesia centris bukan fokus Jawa dan Jakarta", jelasnya.

Sementara itu, Yosep Adi Prasetyo Ketua Dewan Pers menyampaikan bahwa Dewan Pers mendorong agar perusahaan media memiliki wartawan yang lolos uji kompetensi di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Uji Kompetensi Wartawan merupakan salah satu upaya agar wartawan Indonesia dapat bersaing di kancah global, dimana ruang gerak wartawan selalu melibatkan unsur ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga sangat dibutuhkan SDM berkualitas dan siap bersaing dengan negara-negara di ASEAN lainnya. (Eka Maria)