Sampai pertengahan 2023, lebih dari 6000 petani milenial di Kabupaten Pasuruan telah merasakan manfaat program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services atau disingkat YESS.

Program yang digagas Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) bersama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) ini menyasar para petani milenial berusia 17-39 tahun.

Mereka diberi bantuan hibah kompetitif dengan nilai pinjaman mulai Rp 10 juta hingga Rp 50 juta. 

Seperti yang terlihat pada Jumat (20/10/2023) pagi. Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto bersama Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana menyerahkan bantuan tersebut kepada beberapa perwakilan dari 49 petani milenial penerima manfaat di wilayah Kabupaten Pasuruan.

Dalam sambutannya, Budhi menjelaskan, Kabupaten Pasuruan menjadi salah satu pilot project Program YESS di Jawa Timur bersama 4 kota/kabupaten di Jatim lainnya. Yakni Malang, Tulungagung, Pacitan dan Banyuwangi. 

Sedangkan hibah kompetitif adalah bantuan dalam bentuk Modal Usaha yang tidak diberikan secara cuma-cuma. Melainkan melalui proses kompetisi alias seleksi dengan memenuhi persyaratan dan kesepakatan untuk memperkerjakan pemuda pencari kerja pertanian dan menumbuhkan wirausahawan muda lainnya di masa datang.

"Bantuan permodalan ini tidak diberikan cuma-cuma, tapi harus berkompetisi dengan syarat dan kesepakatan yang harus dipenuhi oleh calon penerima bantuan," tegasnya. 

Khusus di Kabupaten Pasuruan, jumlah hibah dana kompetitif yang telah diberikan untuk para petani milenial mencapai Rp 7,63 milyar untuk 223 penerima manfaat. Dengan rincian anggaran sebesar Rp 6,1 milyar untuk 174 petani milenial yang diberikan pada tahun 2021. Serta Rp 1,53 milyar untuk 49 petani milenial .

Dengan diberikannya hibah dana kompetitif ini, Budhi berharap akan dapat mendorong penerima bantuan dana. Dalam hal ini pemuda pengusaha pertanian di perdesaan yang akuntabel dan muaranya akan berhasil  menjadi agrosociopreneur.

"Hibah kompetitif ini salah satu program untuk membantu petani yang kesulitan mengakses permodalan. Ujungnya menjadikan para petani milenial sebagai seorang agrosociopreneur," ucapnya.

Sementara itu, Pj Bupati Andriyanto menegaskan bahwa bantuan yang telah diberikan kepada para petani milenial adalah sebuah amanah. Sehingga harus betul-betul dimanfaatkan untuk kemaslahatan.

Dalam hal ini mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar, sehingga perekonomian di pedesaan terus berputar.

"Kalau sudah sukses, maka berarti mampu menciptakan lapangan pekerjaan warga sekitar. Kalau sudah begitu, secara otomatis geliat perekonomian di desa terus bergerak dan itu bagus," jelasnya. 

Di hadapan para petani milenial, pria yang juga menjabat Kepala BRIDA (Badan Riset dan Inovasi Daerah) Jawa Timur ini memberikan suntikan motivasi. Khususnya terus bekerja dan berkarya melalui sebuah inovasi yang berdampak.

"Kalau sudah amanah bukan sekedar diucapkan. Tapi diwujudkan dengan langkah nyata. Jangan tiba-tiba anggaran sudah habis kemudian selesai begitu saja. Tapi harus totalitas dan terus mengumandangkan inovasi yang berdampak," harapnya. 

Di sisi lain, Andriyanto bersama Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pasuruan, Lilik Widji Asri menyerahkan bantuan benih dan bibit cabai PJ kepada Penerima Manfaat Program YESS.

Selain itu, ada pula penyerahan bantuan pangan dari Badan Pangan Nasional oleh Pj Bupati Pasuruan kepada Penerima Manfaat. (emil)