Untuk mengantisipasi besar kecil terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan pada saat Pilkada Serentak 2018, Polres Pasuruan menggelar Simulasi Pengamanan  dan Pelatihan Kontijensi dan Sispamkota dalam rangka operasi Lat Pra Ops Mantap Praja Semeru 2018.

Simulasi tersebut dilaksanakan di halaman Polres Pasuruan, Selasa (06/02/2018) pagi, dan dipimpin langsung oleh Kapolres Pasuruan, AKBP Raydian Kokrosono, dan disaksikan oleh Dandim 0819 Pasuruan, Letkol Inf Mulliadi, Sekda Kabupaten Pasuruan, Agus Sutiadji, Ketua KPU Kabupaten Pasuruan, Winaryo Sujoko, Ketua Panwaslu, Ahmari dan undangan lainnya.

Dari pantauan di lapangan, acara dimulai dengan apel bersama untuk kemudian langsung dilanjutkan dengan simulasi pendaftaran pasangan calon (paslon) ke Kantor KPU. Selanjutnya, KPU menolak beberapa paslon karena tidak memenuhi administrasi. Nah, dalam kondisi ini, ada beberapa penolakan dan demo dari pendukung paslon.

Terlihat dalam simulasi, tim dalmas Polres Pasuruan sudah bersiap menghadap para pendemo yang berniat meluruk Kantor KPU Kabupaten Pasuruan. Tak hanya itu, dalam simulasi, Polisi tampak melakukan negoisasi dengan pendemo, sehingga mereka menerima jawaban dari hasil negoisasi tersebut.

Bahkan, ada simulasi kerusuhan. Dalam hal ini, Korps Bhayangkara berusaha tidak melakukan upaya kekerasan. Mereka memaksa mundur massa yang berusaha membuat kerusuhan dengan cara negoisasi.

Kapolres Pasuruan AKBP Raydian Kokrosono mengatakan, simulasi adalah bagian penting yang sengaja dilakukan sebagai kesiapan dalam melakukan mapping atau pemetaan terhadap potensi kerusahan saat Pilkada Serentak 2018 berlangsung, baik pada saat pencoblosan, maupun pasca rekapitulasi penghitungan suara.

“Kita siapkan metode pengamanan yang mendekati simulasi ini. Akan tetapi kita berharap semuanya berjalan seperti yang kita harapkan bersama. Tidak ada kerusuhan apapun,” kata Raydian, sesaat setelah simulasi selesai dilaksanakan.

Ditambahkannya, pihaknya menyiapkan 900 personel dalam melakukan upaya pengamanan pilkada ini dan sudah memetakan daerah- daerah yang berpotensi rawan saat pilkada.

“Ada beberapa wilayah di Timur yang rawan konflik, tapi kami yakin bahwa seluruh masyarakat Kabupaten Pasuruan akan sama-sama mensukseskan Pilkada Serentak 2018,” imbuhnya. (emil)