Mengantisipasi kasus stunting atau masalah kurang gizi kronis pada anak, guru Raudhatul Athfal (RA) berkewajiban untuk memberikan perhatian ekstra terhadap anak didiknya. Tidak hanya dari aspek kemampuan kognitifnya saja, melainkan juga masa tumbuh-kembangnya.
Disampaikan pada saat menghadiri acara Milad ke-19 Ikatan Guru RA (IGRA) di Gedung Serbaguna Yayasan Tarbiyah Islam Nguling, Wakil Bupati Mujib Imron berpesan kepada tim pendidik RA agar melibatkan orang tua siswa dalam masa tumbuh kembang anak. Berikut bekerjasama dengan Puskesmas setempat untuk memberikan edukasi sekaligus melakukan sosialisasi stunting kepada para orang tua siswa.
“Orang tua juga harus terlibat dalam pendampingan kepada anaknya juga harus diundang untuk mengetahui kondisi anak di sekolah. Saya minta nanti di RA agar ada kerjasama dengan Puskesmas untuk sosialisasi tentang kesehatan dan stunting”, pintanya pada hari Rabu (5/1/2022).
Perhatian lebih kepada anak tersebut bukan tanpa alasan, karena berkaitan dengan angka stunting di Kabupaten Pasuruan yang masih cukup tinggi. Sehingga Bupati Pasuruan memprakarsai sebuah gerakan Kasih Bersanding Mesra yang merupakan Keluarga Bersih Bersama Sadar Stunting Menuju Masyarakat Sejahtera. Tujuannya untuk mengurangi angka stunting di Kabupaten Pasuruan.
Di sisi lain, pendidik RA juga berkeharusan membantu siswa didik untuk mengembangkan kemampuan dasar, psikomotorik serta kemampuan kognitif siswa. Tidak terkecuali aspek nilai moral dan nilai sosial.
Tingkah laku dari anak dapat menjadi perhatian tersendiri bagi seluruh guru RA. Karena perkembangan otak hingga perilaku dalam kehidupan sehari-hari akan menjadi tolok ukur bagaimana anak dapat berkembang kedepan.
“Peran panjenengan itu luar biasa dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Panjenengan bisa melihat tingkah laku anak. Bagaimana mengembangkan psikomotorik dan sosial ini harus panjenengan perhatikan,” tuturnya.
Diakhir arahannya, Mujib Imron berpesan kepada seluruh guru RA yang hadir agar mampu mengembangkan dua aspek anak yakni nilai moral dan nilai sosial. Serta mampu mengembangkan kemampuan dasar dari siswa itu sendiri.
“Apa itu psikomotorik, kognitif atau yang lain-lain itu guru harus tahu dan bisa mengembangkan. Selain itu juga bagaimana guru ini semakin pintar, telaten dengan paradigma pembelajaran yang baru,” ujarnya.
Hadir dalam kegiatan, Pengasuh Yayasan Tarbiyah Islam, Kecamatan Nguling, Habib Ridho selaku. Juga Ketua IGRA Jawa Timur, Nurul Hasanah dan Ketua IGRA Kabupaten Pasuruan. Selain itu turut hadir pula Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, Ninuk Ida Suryani serta Kepala Kemenag Kabupaten Pasuruan, As’adul Anam dan Forkopimcam Nguling. (Iguh+Eka Maria)
2041 x Dilihat
430 Disukai
431 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar