Untuk melihat lebih dekat kondisi warga terdampak banjir di wilayah Kecamatan Gempol dan Beji, Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan, Nurkholis menggelar sidak, Kamis (16/1/2025) siang.
Tak sendirian, Nurkholis didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Yudha Triwidya Sasongko, Kepala Pelaksana BPBD Sugeng hariyadi serta Camat Beji yang juga menjabat Plt Camat Gempol.
Pantauan di lapangan, Nurkholis mengawali sidak banjir di Dusun Kebonsari, Desa Legok, Kecamatan Gempol. Di sana, ia berjalan kaki menyusuri tiap rumah yang rata-rata tergenang banjir dengan ketinggian 40-70 sentimeter. Tak lupa, ia juga membagikan bantuan kedaruratan seperti nasi bungkus, makanan siap saji sampai family kit.
Menurutnya, banjir yang terjadi di Gempol dan Beji tak lain akibat hujan deras di wilayah hulu selama berjam-jam. Bahkan, hujan yang terjadi pada Rabu (15/1/2025) malam baru mereda, keesokan paginya.
"Hujannya mulai malam sampai pagi. Dan sepertinya merata, baik di wilayah hulu sampai di wilayah atas," ungkapnya.
Selain hujan deras, penyebab banjir juga dikarenakan DAS Wrati yang tak mampu menampung debit air hujan sejak pukul pukul 7 malam kemarin sampai tadi pagi.
Tak luput, ia juga menerima informasi dari masyarakat bahwasanya tumpukan eceng gondok menjadi salah satu penyebab sungai tidak dapat menampung debit air dari wilayah hulu.
"Ini masih terus kita dalami, karena banjirnya setiap tahun. Ada yang mengatakan eceng gondok jadi salah satu faktor yang membuat sungai-sungai tidak bisa menampung debit air hujan," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi menjelaskan, ada ribuan rumah warga di Gempol dan Beji yang tergenang banjir sampai sekarang.
Di wilayah Kecamatan Gempol, banjir menerjang lebih dari 100 rumah warga Dusun Kebonsari, Desa Legok.
Di desa Legok sendiri, banjir mulai masuk ke permukiman warga sejak pukul satu malam. Ketinggian air rata-rata antara 40-70 sentimeter, dan paling parah terjadi di Dusun Kebonsari.
Untuk wilayah Kecamatan Beji, tercatat ada 6 desa terdampak, yakni Cangkringmalang, Gununggangsir, Gajahbendo, Beji, Kedungringin dan Desa Wonokoyo.
Dari enam desa tersebut, banjir terbesar terjadi di Desa Cangkringmalang. Sebab ketinggian air sampai 90 sentimeter, tepatnya di Dusun Nyangkring. Pemerintah Desa pun menurut Sugeng juga ikut membangun dapur umum mandiri untuk keperluan seluruh warga, plus bantuan dari BPBD, Dinas Sosial dan PMI.
"Karena Cangkringmalang termasuk Desa Tangguh Bencana. Jadi warga sudah siap untuk menghadapi banjir, termasuk Pemerintah Desa dan lapisan masyarakat di sana yang juga kompak," terangnya. (emil)
1120 x Dilihat
47 Disukai
47 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar