Sebagai bagian dari upaya membentengi diri dari bahayanya narkoba, Pemerintah Kabupaten Pasuruan membentuk PUSAKA (Pemuda dan Santri Anti Narkoba) Nawa Kartika.
Pembentukan Pusaka tak main-main. Sebagai buktinya, sebanyak 30 pengurus plus ratusan anggotanya dikukuhkan oleh Kepala BNN (Badan Narkotika Nasional) Kabupaten Pasuruan, AKBP Erlang Dwi Permata, di Dome Sentra Produk Unggulan Kabupaten Pasuruan, Rabu (07/11/2018) malam.
Tak hanya itu, Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf bersama Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron, serta Ketua DPRD, Sudiono Fauzan juga menyematkan PIN Anti Narkoba kepada beberapa perwakilan pengurus Pusaka, sebagai komitmen untuk benar-benar memerangi narkoba.
“Indonesia darurat narkoba. Termasuk di Kabupaten Pasuruan yang sangat rawan dimanfaatkan oleh jaringan peredaran narkoba. Untuk itu, kalau dulu pelajar, mahasiswa, sekarang pemuda dan santri kita bentuk Pusaka untuk membentengi masyarakat dari bahayanya narkoba,” kata Bupati Irsyad dalam sambutannya.
Menurutnya, ada 50 ribu warga Kabupaten Pasuruan, terjebak dan menjadi bagian terkait penyalahgunaan narkoba. Sehingga komitmen pencegahan dan pemberantasan bersama semua elemen, ditegaskan mutlak dilakukan.
“Mari kita usir yang namanya narkoba dari bumi Pasuruan tercinta. Tidak cukup hanya Bupati dan Wakil Bupati. Tidak cukup Pemerintah. Karena harus semua pihak,” imbuhnya.
Hal lain, yang merisaukannya, sehingga narkoba harus diberangus, karena program pembangunan yang bakal dicanangkan dipastikan tak dapat dijalankan, bilamana narkoba masih menghantui dan merusak warga, terutama kelompok muda.
“Seluruh keluarga besar santri, seluruh Ponpes, harus turun di seluruh wilayah, melakukan sosialisasi, bagaimana kejamnya narkoba,” tandas pria yang juga adik kandung Wagub Jatim, Gus Ipul.
Kondisi itu, membuatnya harus berpikir keras melakukan upaya-upaya pencegahan, salah satunya mengajak pemuda dan santri turut memerangi peredaran narkoba, dengan membentuk Pusaka.
Senada dengan Irsyad, Kepala BNN Kabupaten Pasuruan, Erlang Dwi Permata menegaskan, pemuda dan santri dinilai dapat menjadi “pejuang” dalam melawan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Pasuruan.
“Narkoba berbahaya, melebihi terorisme,” kata Erlang, mengawali sambutan.
Dilanjutkan, jika Indonesia saat ini terbilang menjadi lahan empuk dalam peredaran narkoba, sehingga menduduki rangking pertama se Asia. Bahkan, tidak hanya itu, Indonesia disinyalir juga telah menjadi produsen utama dalam narkoba.
“Belanja (narkoba) melebihi pembuatan MRT. Kalau MRT kira-kira Rp 70 triliun. Nah, Narkoba bisa Rp 200 triliun,” imbuhnya.
Terkait narkoba, Provinsi Jawa Timur juga terbilang mengkhawatirkan, karena termasuk dalam lima besar nasional. Sementara sebagai segitiga emas, Erlang mensinyalir wilayah Kabupaten Pasuruan berpotensi dimanfaatkan pengedar maupun kurir narkoba.
Pemuda dan santri pun dipesan untuk tidak coba-coba mengkonsumsi atau malah turut mengedarkan narkoba. “Jika ada keluarga kedapatan gunakan narkoba, untuk tidak malu dan tidak segan untuk mengantarkan ke BNN, direhabilitasi, gratis,” pesan Erlan. (emil)
2827 x Dilihat
490 Disukai
505 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar