Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto mengunjungi Muhammad Galih Rakasiwi Andreansyah, balita berusia 2 tahun dari Kelurahan Kersikan, Kecamatan Bangil yang didiagnosa memiliki alat kelamin ganda.
Saat berkunjung di rumahnya yang terletak di RT 01 RW 03, Selasa (30/01/2024) sore, Andriyanto disambut Raka, begitu balita tersebut dipanggil yang tengah digendong ayahnya, Moh Andrean serta sang nenek, Mujiati.
Dari kasat mata, Raka terlihat seperti balita pada umumnya. Ia tumbuh dengan sehat dengan postur tubuh yang tinggi untuk ukuran anak usia 2 tahun dan bobot badan yang sangat ideal.
Menurut Andri, Raka justru tak terlihat seperti balita yang tengah mengalami kesakitan atau lemah.
"Saya kaget, justru Raka ini anaknya sangat sehat. Mobilitasnya tinggi, tumbuh kembangnya bagus," ungkapnya.
Hanya saja, apa yang menimpa Raka harus diperhatikan lebih jauh. Sebab apabila sudah beranjak dewasa, maka penanganannya bisa saja menjadi semakin sulit.
Maka dari itu, Andri meminta kedua orang tua Raka agar segera membawanya ke Faskes pertama. Barulah di faskes pertama bisa meminta rujukan ke RSUD Bangil agar ada tindakan medis selanjutnya. Apakah itu operasi atau tindakan medis lainnya.
"Pada prinsipnya saya minta besok untuk langsung ke faskes pertama kemudian minta rujukan ke RSUD Bangil, dan saya berharap bisa berhenti atau selesai di RSUD Bangil,"harapnya.
Lebih lanjut Andriyanto menegaskan bahwa semua pengobatan Raka ditanggung oleh Pemerintah melalui BPJS Kesehatan.
"Kita pun paham, Pemkab Pasuruan UHC nya sudah 98%. Jadi sudah tercover BPJS dan itu gratis," tegasnya.
Di sisi lain, salah satu dokter fungsionalis Puskesmas Bangil, dr Sakinah menambahkan, dari hasil pemeriksaan awal, alat kelamin Raka masih ambigu. Dalam artian terlihat memiliki dua alat kelamin, meski secara fisik laki-laki," terangnya.
Sementara itu, Nenek Raka mengaku sedih dengan apa yang terjadi pada cucu kesayangannya itu.
Terlebih Mujiati adalah orang pertama yang mengetahui kondisi kelamin cucunya saat terlahir ke dunia.
âMasih ingat dalam benak saya. Waktu pertama lahir, alat kelaminnya seperti bengkak,â tuturnya.
Semula ia mengira kondisi itu hanya efek dari induksi. Apalagi, Raka lahir dalam keadaan sehat. Berat badannya saat itu 4 kilogram.
Akan tetapi seiring berjalannya waktu, alat kelamin Raka menunjukkan sesuatu yang berbeda. Antara kelamin laki-laki dan perempuan.
âPernah diperiksa di rumah sakit dokter Soetomo, kata dokternya memang jarang terjadi yang seperti ini,â kata Mujiati.
Sebulan yang lalu, Raka juga diperiksa ke seorang bidan. Hasilnya diketahui bahwa bocah itu hanya memiliki satu testis. Mujiati jelas tercengang harus kembali mendapati kenyataan itu.
âSaya cuma memikirkan masa depannya, kalau anak ini sudah dewasa,â kata Mujiati.
Sedangkan satu-satunya cara untuk menangani masalah Raka harus dirujuk ke rumah sakit. Agar bisa diketahui tindakan tepat yang mesti dilakukan. Kalaupun harus diambil tindakan operasi misalnya, Mujiati pun akan menerima. Tetapi ia juga berpikir ulang lantaran keuangan keluarganya pas-pasan.
âKeadaan keluarga memang seperti ini,â kata perempuan yang bekerja sebagai buruh cuci itu.
Dengan kedatangan Pj Bupati Pasuruan, Muji punya asa baru.
"Mudah-mudahan segera ada penanganan yang pasti, supaya besarnya juga normal seperti anak-anak pada umumnya," tutupnya.
Sekedar informasi, Pj Bupati Andriyanto berkunjung ke rumah Raka dengan didampingi Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, Endah Yuli Astuti; Camat Bangil, Fathurrahman; Lurah Kersikan dan dr Sakinah dari Puskesmas Bangil. (emil)
1576 x Dilihat
363 Disukai
373 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar