Ani Agustini dan Himmatul Ulya, dua guru SDN Kejapanan 2, Kecamatan Gempol patut diacungi jempol, lantaran berani menghadapi ancaman pelaku kejahatan yang ingin menyakitinya saat pulang mengajar.
Atas keberaniannya tersebut, Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf memberikan piagam penghargaan dan tali asih kepada mereka berdua di sela-sela acara olahraga bersama insan pendidikan di Komplek Perkantoran Pemkab Pasuruan, Jl Raya Raci Bangil, Jumat (24/03) pagi.
Hadir dalam acara itu diantaranya Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pasuruan, Ny Lulis Irsyad Yusuf, Wakil Ketua II, Ny Karyawati dan seluruh pengurus, Sundaru Hadinoto selaku Pimpinan Cabang Bank Jatim Pasuruan, para Kepala OPD (organisasi perangkat daerah) Pemkab Pasuruan, serta ribuan kepala sekolah, pengawas, PC PGRI, IGTKI, IGRA, Penilik dan insan pendidikan lainnya.
Seusai memberikan penghargaan, Irsyad menegaskan bahwa kejahatan bisa terjadi di mana saja, kapan saja dan menimpa siapa saja, termasuk para guru. Untuk itu, dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat agar senantiasa waspada dan hati-hati dalam berkendara, utamanya para perempuan yang sekarang ini menjadi target sasaran para pelaku kejahatan.
“Saya ikut prihatin dengan apa yang menimpa dua guru kita yang harus menghadapi perampok. Tapi saya ikut bahagia karena mereka masih baik-baik saja, meski seisi dompet ludes dibawa. Semoga tidak terjadi lagi pada mereka berdua dan guru-guru lain yang sedang bertugas,” katanya.
Adik kandung Wakil Gubernur Jatim, Syaifullah Yusuf itu lantas memberikan tips supaya terhindar atau minimal mengantisipasi upaya perampasan motor atau yang popular dengan istilah begal. Diantaranya tidak melewati jalan yang sepi sendirian, selalu melihat pergerakan yang mencurigakan melalui spion kaca, berkendara beramai-ramai, serta apabila melihat ada seseorang yang membuntuti, maka bias meminta bantuan pengendara lain atau berhenti di jalan yang dalam kondisi banyak orang.
“Saya berdoa untuk keselamatan seluruh masyarakat Kabupaten Pasuruan dan semoga Allah SWT senantiasa menjaga kita,” singkatnya.
Sementara itu, Ani Agustini membeberkan kronologis kejadian perampasan yang menimpanya pada Jumat (17/01/2017) lalu. Tepatnya sepulang mengajar, keduanya berboncengan menuju arah Dusun Arjosari, Desa Kejapanan. Ketika di tengah-tengah jalan, tiba-tiba keduanya dihadang dua orang laki-laki bertopeng yang meminta mereka berdua untuk menyerahkan dompet beserta motor yang dikendarainya.
“Kalau uangnya sudah dikuras habis, tapi kami berdua teriak-teriak dan meminta tolong agar sepeda kami tidak dirampas dan alhamdulilah tak lama ada orang-orang yang datang dan membuat perampok kabur dengan motornya,” ungkapnya.
Pasca kejadian tersebut, baik Ani dan Ulya mengajak kepada seluruh guru sesama profesi untuk berganti seragam tatkala pulang mengajar. Hal itu dilakukan agar tidak menjadi target sasaran.
“Saya dapat saran dari orang-orang, kalau bisa pakai baju biasa dan mirip orang laki-laki aja biar gak jadi target kejahatan,” pungkasnya. (emil)
2867 x Dilihat
430 Disukai
441 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar