Hari ini, Selasa (18/09/2018), Kabupaten Pasuruan genap berusia ke 1089.

Pemerintah Kabupaten Pasuruan memperingati hari jadinya dengan menggelar Upacara di Alun-Alun Bangil.

Upacara tersebut dihadiri oleh Pj Bupati Pasuruan, Abdul Hamid, Kapolres Pasuruan, AKBP Raydian Kokrosono, Dandim 0819 Pasuruan, Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Sudiono Fauzan, Sekda Kabupaten Pasuruan, Agus Sutiadji, dan undangan lainnya.

Sedangkan upacara sendiri dipimpin oleh Camat Bangil, Rachmat Syarifuddin, kemudian Kepala Dinas Kominfo, Syaifudin Ahmad sebagai Perwira Upacara,  Anggota Satpol PP Kabupaten Pasuruan sebagai Pembawa Pataka, Ani Rahmawati sebagai Pembaca UUD 1945, serta Eka Maria, Staf Diskominfo sebagai Pembaca Sejarah Hari Jadi Kabupaten Pasuruan.

Sesaat setelah upacara selesai dilaksanakan, Hamid mengaku pertama kali mengikuti Upacara Hari Jadi Kabupaten Pasuruan, dan memberikan kesan sendiri baginya.

"Waktu saya hanya kurang 5 hari saja sebagai Pj Bupati Pasuruan. Dan alhamdulillah bisa merasakan greget Hari Jadi Kabupaten Pasuruan beserta seluruh rangkaian kegiatan pendukung, termasuk Upacara Peringatan Hari Jadi Kabupaten Pasuruan pada hari ini," akunya.

Dalam sambutannya, Hamid mengucapkan banyak terima kasih kepada Sekda, para asisten, staf ahli, Kepala OPD, camat dan semua staf yang telah membantu dirinya selama menjadi Penjabat Bupati Pasuruan, meski hanya beberapa waktu saja.

"Walaupun hanya sebentar, tapi saya sangat berterima kasih kepada semua Pejabat hingga Staf Pemkab Pasuruan yang telah mencurahkan tenaga, pikiran dan waktu untuk membantu saya menyelesaikan tugas sebagai Pj Bupati Pasuruan," imbuhnya.

Sementara itu, upacara kali ini tak semeriah tahun lalu. Ini lantaran tidak terlihat "Isyana" atau Pakaian Khas Kabupaten Pasuruan yang selalu dikenakan pada saat gelaran Hari Jadi.

Dari pantauan di lapangan, seluruh undangan justru memakai pakaian full dress. Tak terkecuali Pj Bupati Pasuruan, Abdul Hamid memakai pakaian PDU (Pakaian Dinas Upacara) yang biasa dikenakan pada kegiatan Upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI.

Tak selesai sampai di situ, banyak sekali kursi undangan yang kosong. Padahal dari panitia sudah menyediakan banyak tempat duduk, akan tetapi tidak sedikit undangan yang sepertinya "tidak datang".

"Sepi sekali, mungkin karena Pak Bupatinya belum dilantik, jadi kita kira tidak ada upacara," kata Khusnia (36), salah satu warga yang menonton upacara. (emil)