Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf berharap, Forum Group Discussion (FGD) Percepatan Realisasi Fokus Pembangunan Kabupaten Pasuruan melalui Perencanaan Penguatan Hilirisasi Kopi KAPITEN Pasuruan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Utamanya dalam meningkatkan taraf perekonomiannya melalui pengoptimalan potensi kopi.

“Kita berharap, output FGD nantinya bisa betul-betul jadi rekomendasi bagi petani kopi dan jajaran OPD untuk bisa menindaklanjuti. Sehingga program kegiatan lebih mengarah dan cepat lagi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Khususnya potensi kopi Kapiten yang sudah kita branding tiap tahun,” tandas Bupati.

Dalam kegiatan yang dihadiri oleh Tim Percepatan Realisasi Fokus Pembangunan Kabupaten Pasuruan serta Asosiasi Petani Kopi Indonesia (APEKI) Kabupaten Pasuruan, Kepala Daerah memberikan keyakinan kepada seluruh peserta FGD. Bahwa KAPITEN yang merupakan akronim dari Kopi Asli Kabupaten Pasuruan tersebut memiliki potensi luar biasa yang harus terus dikembangkan. Sehingga ke depannya memberikan peluang bagi petani kopi untuk terus meningkatkan produktivitasnya.

“Terimakasih kepada para pegiat perkopian Kabupaten Pasuruan. Mulai dari APEKI, koperasi kopi. Harapannya potensi dan peluang harus kita manfaatkan. Memang Kabupaten/Kota di Indonesia banyak yang menghasilkan kopi. Tapi kita ingin kopi kapiten betul-betul punya keunikan dan kekhasannya dengan tantangan yang harus kita urai,” tuturnya.

Menurut Bupati, hasil dari FGD nantinya akan dijadikan sebagai dasar bagi Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam menyusun dan merencanakan program pembangunan ke depannya. Fokusnya kepada upaya peningkatan kualitas dan produktivitas dari petani kopi.

“Kami harapkan, ayo para petani kopi di Kabupaten Pasuruan bisa mengambil peluang-peluang yang di hadapan kita. Tentunya harus disusun dan rencanakan dengan baik serta terarah. Sehingga sekali lagi, anggaran, kewenangan ataupun APBD yang dimiliki Kabupaten Pasuruan betul-betul terarah dan bisa mencapai output dan outcome yang diharapkan,” tandas Bupati.

Ditambahkannya, pembangunan di sektor pertanian harus terus ditingkatkan secara bersama-sama. Bagaimana agar kualitas dan produktivitas petani kopi kita kedepannya menjadi kebanggaan Jatim.

“Terimakasih kepada pegiat kopi APEKI. Mulai juara di Aceh, juara citarasa tahun 2016. Dari 202 citarasa tingkat nasional di Aceh yang punya kopi Gayo. Kita juga pernah diapresiasi saat mengikuti pameran di Jakarta dengan menampilkan kopi Kapiten. Waktu itu dibuka Pak Wapres Yusuf Kalla. Alhamdulillah waktu itu kami dapat penghargaan kopi terfavorit. Kemudian dapat penghargaan dari Paris, Perancis. Artinya kopi kita punya citarasa kekhasan,” ujarnya dengan optimis. (Eka Maria)