Apa jadinya kalau Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf nyangrai kopi (membuat kopi secara tradisional)?
Seperti seorang pembuat kopi yang lihai, Bupati Irsyad sangat leko (lihai) menyangrai kopi di acara Ngopi Bareng Kapiten di Kampung Kopi, Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen, Sabtu (20/10/2018) siang.
Tak sendirian, Irsyad menyangrai kopi bersama Dandim 0819 Pasuruan, Letkol Arh Burhan Fajari Arfian, Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Sudiono Fauzan, Ketua PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Pasuruan, Joko Haryanto, Rukhimin, Manager RR CSR Sampoerna, dan warga setempat, setelah sebelumnya ngetrail bareng dari Balai Desa Ngadimulyo, Kecamatan Sukorejo dan finish di Lapangan Desa Jatiarjo, Prigen.
“Jaman kecil saya dulu, sering bantu ibu di rumah ngudek kopi, ya seperti sekarang ini. Bau kopi yang khas yang membuat saya tidak akan pernah bisa menolak untuk membuat kopi, apalagi ini tradisional,” ungkap Irsyad sembari terus menyangrai kopi.
Menurut Irsyad, potensi perkebunan kopi di Kabupaten Pasuruan terus mengalami perkembangan pesat. Hal tersebut dibuktikan dengan semakin luasnya areal perkebunan kopi yang tersebar di 8 kecamatan, yakni Kecamatan Tutur, Purwodadi, Pasrepan, Lumbang, Puspo, Prigen, Purwosari serta Kecamatan Tosari.
“Saya yakin bahwa kopi Kabupaten Pasuruan akan menjadi kopi nomer satu di dunia, karena sampai sejauh ini banyak kopi-kopi kita yang sudah diekspor baik di negara eropa, asia timur, hingga di Amerika,” terangnya.
Lebih lanjut Irsyad menambahkan, total luas areal perkebunan kopi di Kabupaten Pasuruan mencapai 4362 hektar, di mana seluruh petani mampu memproduksi sebanyak 1222,43 ton dalam bentuk biji ose, atau rata-rata seberat 532,13 kilogram ose/hektar. Bahkan, secara kuantitas dan kualitas, produksi kopi yang dihasilkan masih bisa ditingkatkan lagi, mengingat agroekosistem dan agrowilayah sangat mendukung. Begitu juga dengan komoditas kopi, Pemkab Pasuruan telah melakukan banyak pembangunan, seperti program pengembangan, rehabilitasi, diversifikasi, dan penanganan pasca panen yang diwujudkan melalui pemberian bantuan bibit kopi, mesin pengolah kopi, dan alat pengemas kopi.
“Saya ucapkan terima kasih banyak untuk PWI Pasuruan dan Sampoerna yang telah membantu dalam hal ekspose berita kegiatan pembangunan di Kabupaten Pasuruan, salah satunya pengembangan kopi,” jelas pria yang juga adik kandung Wagub Jatim, Syaifullah Yusuf itu.
Saking antusiasnya dengan acara tersebut, Irsyad meminta agar kegiatan Nopi Bareng Kapiten di Gunung Ringgit bisa kembali dilaksanakan di tahun 2019 mendatang dengan tagline “Ayo Dibaleni” (Ayo Diulang Kembali).
“Pokoknya tahun depan harus diadakan lagi kegiatan seperti ini, karena sukses menggabungkan antara olahraga, pertanian dan pariwisata. Termasuk kita promosi Kabupaten Pasuruan sebagai Daerah Penghasil Kopi dengan cita rasa terbaik di Indonesia,” tegasnya.
Sementara itu, di sela-sela acara tersebut, Bupati Irsyad dan undangan lainnya juga menandatangani sertifikat Desa Jatiarjo sebagai Kampung Kopi, menanam bibit kopi, serta menyerahkan kartu dan sertifikat UKW (Uji Kompetensi Wartawan) yang telah lulus. (emil)
2770 x Dilihat
560 Disukai
538 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar