Dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2018-2023, Pemerintah Kabupaten Pasuruan menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Hotel Horizon, Jumat (14/12/2018).
Musrenbang tersebut dibuka secara langsung oleh Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf dan dihadiri Kabid Sarana dan Prasarana Bakorwil III Malang, M Anas, Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron, Kabid Seni dan Budaya Bappeda Propinsi Jawa Timur,M Anas, Sekda Agus Sutiadji, para Kepala OPD, camat dan ratusan karyawan Pemkab Pasuruan lainnya.
Ihwan, Plt Kepala Bappeda Kabupaten Pasuruan mengatakan, Musrenbang RPJMD merupakan tahapan yang strategis, karena sebagai bentuk implementasi pendekatan partisipatif dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah. Konteksnya adalah dapat memberikan kesempatan kepada seluruh pemangku kepentingan untuk menyampaikan saran dan masukan sebagai bahan penyempurnaan rancangan RPJMD menjadi rancangan akhir.
“Maksimal 6 bulan setelah pelantikan daerah, dokumen RPJMD sudah ditetapkan menjadi Perda. Musrenbang ini merupakan tahapan pertengahan dari seluruh tahapan yang ada. Setelah ini, tahapan berikutnya adalah penyusunan rancangan akhir RPJMD beserta rancangan Perda nya untuk disampaikan dan dibahas bersama DPRD,” katanya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Bupati Irsyad menyampaikan banyak hal, mulai dari gambaran umum Kabupaten Pasuruan yang mencakup kondisi demografi wilayah, komposisi penduduk, hingga kondisi ekonomi dan social makro (pertumbuhan ekonomi, struktur perekonomian, indeksi gini, tingkat pengangguran terbuka, angka kemiskinan hingga indeks pembangunan manusia.
Untuk tingkat pengangguran terbuka pada periode tahun 2013-2017 menunjukkan kondisi yang berfluktuasi, yaitu dari angka 4,34% di tahun 2013 naik menjadi 6,41% di tahun 2015 dan menurun kembali atau membaik pada angka 4,97% di tahun 2017.
Begitu juga dengan angka kemiskinan pada periode 2013-2017 menunjukkan tren penurunan atau kondisi yang “lebih baik”. Jumlah penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan tahun 2013 sebesar 11,26% dan tahun 2017 turun menjadi 10,34%.
Tak berhenti sampai di situ, Irsyad juga menyinggung perihal tujuan, sasaran dan arah kebijakan sebagai perwujudan yang lebih konkrit dari penerjemahan visi dan misi daerah.
Tujuan pertama adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, dengan indikator kinerja, angka pertumbuhan ekonomi dan angka kemiskinan. Tujuan kedua yakni mewujudkan kerukunan, keamanan, ketentraman dan ketertiban umum, dengan indikator kinerja indeks toleransi masyarakat. Tujuan ketiga adalah mewujudkan pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan, dengan indikator kinerja“indeks wiliamson dan indeks kualitas lingkungan hidup”. Tujuan keempat adalah mewujudkan kinerja pemerintah daerah yang profesional, transparan, akuntabel dan responsif” dengan indikator kinerja “indeks reformasi birokrasi”. Serta tujuan kelima adalah mewujudkan sdm yang berkualitas” dengan indikator kinerja “indeks pembangunan manusia”.
Selain di atas, Bupati Irsyad juga menyampaikan penjelasan tentang arah kebijakan pembangunan yang merupakan tema pembangunan setiap lima tahun kedepan, yaitu tahun 2019 pembangunan berbasis keluarga dan pendidikan karakter, tahun 2020 peningkatan kualitas pelayanan public, tahun 2021 konektifitas infrastruktur, tahun 2022 fokus pada kelembagaan ekonomi desa, serta tahun 2023 yang memprioritaskan pembangunan pada nilai tambah ekonomi dan pembangunan berwawasan lingkungan
“Agar pembangunan lima tahun kedepan lebih inovatif, partisipatif, dan stimulatif, baik bagi jajaran pemerintah daerah maupun seluruh komponen masyarakat, kami menetapkan program-program unggulan dengan kemasan bahasa yang menarik. Dengan demikian program unggulan tersebut tidak hanya menjadi “jargon” saja, namun dapat dikenal dan dimengerti secara luas oleh masyarakat kabupaten pasuruan,” tegas Irsyad diikuti tepukan tangan para undangan.
Inovasi Program unggulan yang dimaksud diantaranya Satrya Emas (pusat strategi dan layanan ekonomi maslahat), Pelasan (pelatihan santri), Perwira Keluarga (perempuan wirausaha berbasis keluarga), Sakera Jempol (program sadari kekerasan perempuan & anak dengan jemput bola), Pembentukan Koperasi, Gerakan Yuk Nonggo (gerakan untuk belanja di tetangga dlm rangka untuk memaksimalkan dan meningkatkan sektor ekonomi desa dan ekonomi masyarakat), Wak Moqidin (wayahe kumpul mbangun TPQ dan Madin), Odha-Link (penangan penderita HIV/aids), Surya Mas Jelita (peenurunan penderita kusta), Agawe (wayahe ngawe wc), Kemisan (koordinasi intensif pengentasan kemiskinan yang akan dilakukan setiap hari kamis), Pusaka (pemuda dan santri anti narkoba), Adus Kali ( penelusuran sungai mulai hulu sampai hilir dlm rangka penenganan bencana banjir & pencemaran lingkungan), Pasuruan Gumuyu (kabupaten pasuruan yang guyub rukun & bersatu padu), Rumahku Surgaku (pembangunan berbasis keluarga), Pemuda Pelopor Pembangunan Desa (P3D), pasuruan podo roso (pemerataan ekonomi & pelayanan publik), serta Kenduren Mas (kendaraan urun rembug masyarakat). (emil)
0 Komentar