Elsimil merupakan singkatan dari Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil. Aplikasi ini berguna untuk mendeteksi lebih awal terhadap potensi bayi yang akan dilahirkan dengan melihat kodisi calon pasangan pengantin.
Di Kabupaten Pasuruan, aplikasi ini sudah diuji coba di akhir tahun ini. Namun untuk launchingnya baru akan diaplikasikan di tahun 2022 mendatang.
Kepala Dinas KB-PP (Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan) Kabupaten Pasuruan, drg Loembini Pedjati Lajoeng mengatakan, aplikasi elsimil menjadi langkah keterbukaan informasi kepada publik demi mempercepat penurunan angka stunting yang disebabkan oleh kekurangan gizi selama 1000 hari kehidupan.
"Karena perkembangan utama anak itu ada di 1000 hari kehidupan atau 2 tahun. Jadi, supaya setiap pasangan rumah tangga bisa memahami betul, maka dihadirkanlah Aplikasi Elsimil ini," kata Loembini saat ditemui di kantornya, Selasa (21/12/2021) siang.
Dijelaskannya, aplikasi Elsimil dirancang khusus menyasar calon pengantin, ibu hamil dan yang sudah melahirkan. Yakni sebagai alat pemantau kesehatan dan edukasi seputar kesiapan nikah dan program hamil.
Melalui aplikasi Elsimil, semua calon pengantin bila sudah mendekati hari H untuk ijab kabul pernikahan, tiga bulan sebelumnya harus melakukan pemeriksaan. Nantinya data tersebut dimasukkan dalam aplikasi itu sendiri.
"Aplikasi ini sekaligus merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam upaya mencapai target penurunan stunting sebesar 14 persen pada 2024 mendatang.
Adapun sistem kerja aplikasi Elsimil adalah dengan pencatatan seluruh informasi yang diperoleh dari seluruh pemeriksaan kesehatan yang dilakukan ibu dan calon ibu sebelum hamil. Utamanya 3 komponen Tim Pendamping Keluarga yakni bidan, TP PKK dan Kader BKKBN.
Kata Loembini, di Kabupaten Pasuruan, total ada 1237 tim pendamping keluarga yang akan membantu menjawab pertanyaan maupun pemeriksaan kesehatan. Diantaranya tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas dan anemia.
Untuk perempuan yang dinyatakan memiliki anemia akan mendapatkan modul pemberitahuan untuk kembali ke fasilitas kesehatan, di mana mereka akan menerima tablet tambah darah guna dikonsumsi selama 90 hari. Kemudian, pemeriksaan akan kembali dilakukan.
"Sedangkan bagi perempuan yang terdeteksi mengalami kekurangan gizi, akan memperoleh edukasi cara-cara meningkatkan indeks massa tubuh. Sehingga, calon ibu dapat memenuhi syarat untuk hamil dan tidak melahirkan bayi dalam kondisi stunting," tegasnya.
Sementara itu, sampai saat ini, kasus stunting di Kabupaten Pasuruan masih cukup banyak, yakni sekitar 4000 kasus. Akan tetapi, jumlah tersebut menurun drastis bila dibanding tahun lalu, yakni dari 22% total batita di Kabupaten Pasuruan menjadi berkurang hingga menyisakan 18%. (emil)
13721 x Dilihat
1025 Disukai
492 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar