Pemerintah mengapresiasi serta menghormati aksi demonstrasi yang kemarin, Senin (01/05/2017) dilakukan buruh dengan aman, damai dan tertib. Selanjutnya yang tidak kalah penting harus dilakukan seluruh pihak adalah bagaimana mampu merubah paradigma lama yang menghadapkan perjuangan buruh untuk melawan pemerintah dan dunia usaha menjadi paradigma baru yang lebih bersifat kerjasama. Pernyataan ini disampaikan Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri merespon aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau lebih dikenal sebagai May Day oleh buruh di tanah air.
Menurutnya, paradigma baru tersebut dapat diaplikasikan melalui kerjasama antara buruh dengan pemerintah, sehingga mereka bisa mengambil peranan lebih dalam menentukan arah kebijakan, khususnya dalam hal kesejahteraan. Terlebih, pemerintah saat ini terus berupaya meningkatkan kesejahteraan bagi pekerja dan buruh, diantaranya melalui program “Pembangunan Rusunami Masyarakat Berpenghasilan Rendah” yakni program pembangunan satu juta unit hunian dalam kurun waktu lima tahun.
“Upah bukan satu-satunya faktor penentu kesejahteraan, tapi ada faktor lain seperti sisi pengeluaran yang dapat dikompensasi dengan kebijakan sosial dari negara seperti penguatan akses pendidikan, kesehatan, keuangan, transportasi dan perumahan yang layak. Penyediaan rumah murah yang aman, layak huni dan terjangkau merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada pekerja dan kelompok masyarakat berpenghasilan rendah", jelasnya.
“Rusunami akan menyediakan sembilan ribu unit hunian, enam ribu diantaranya dikhususkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Sedangkan tiga ribu unit hunian lainnya dikhususkan untuk areal komersial seharga sekitar Rp 294 juta per unit dengan uang muka 1 persen. Selain itu, pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 78/2015 tentang Pengupahan yang memberikan kepastian upah pada dunia usaha dan pekerja serta memperbanyak lapangan pekerjaan”, urai Menaker.
Di sisi lain, perjuangan buruh juga harus mulai menyentuh persoalan kompetensi. Serikat pekerja harus mulai mendorong dan memikirkan anggotanya untuk meningkatkan kompetensi, misalnya dalam industri padat karya. Hal ini karena, pemerintah tidak ingin pekerja terjebak dalam jabatan tertentu dalam posisi tertentu seumur hidup.
"Peningkatan kompetensi agar pekerja punya jenjang karir dari paling bawah, naik secara terus menerus itu penting. Jadi ketika terjadi kenaikan upah, maka upah itu menyesuaikan kenaikan kompetensi dan masa kerja", pungkasnya.
Peringatan May Day di Kabupaten Pasuruan diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Pasuruan di Taman Candra Wilwatikta, Pandaan dengan mengundang sekitar 50 ribu buruh dari 12 serikat pekerja yang ada di Kabupaten Pasuruan. Sedangkan sejumlah kelompok buruh seperti Serikat Buruh Seluruh Indonesia Logam Mesin dan Elektronik (SBSI Lomenik) Kabupaten Pasuruan memperingatinya dengan berziarah ke makam Marsinah di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk dan makam Gus Dur di Jombang.
Lain halnya dengan Serikat Buruh Pekerja Rokok, Tembakau Makanan dan Minuman (SP RTMM) Kabupaten Pasuruan yang melaksanakan Apel Akbar di GOR Delta Sidoarjo. Sedangkan Buruh yang tergabung dalam FSPMI (Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia) melaksanakan unjukrasa ke Surabaya. (Eka Maria)
2731 x Dilihat
485 Disukai
415 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar