Bupati Irsyad Yusuf meminta masyarakat untuk tak takut divaksin.
Permintaan ini bukan tanpa sebab. Melainkan berdasarkan fakta di lapangan, di mana masih banyak warga yang menolak disuntik Vaksin Sinovac dengan alasan takut mati atau terjadi sesuatu yang membahayakan kesehatan mereka. Utamanya para pedagang pasar dan lansia (lanjut usia).
Menurut Gus Irsyad-sapaan akrab Bupati Pasuruan ini, vaksin sinovac dinyatakan halal dan aman untuk disuntikkan kepada masyarakat yang memenuhi criteria. Kalaupun ada kabar yang menyebut bahwa vaksin membahayakan bagi kesehatan, hal tersebut adalah hoaks atau tidak benar.
“Jangan percaya berita hoaks yang menakut-nakuti. Itu saya pastikan tidak benar. Tapi saya jelaskan bahwa yang mendapatkan suntikan vaksin Sinovac harus memenuhi kondisi kesehatan yang telah ditetapkan. Bagi mereka yang tidak memenuhi syarat itu, maka tidak bisa mendapatkan suntikan atau ditunda,” kata Gus Irsyad, di sela-sela monitoring vaksinasi pedagang di Pasar Bangil, Kamis (01/07/2021).
Dijelaskannya, setiap warga yang akan divaksin harus memenuhi 9 persyaratan utama. Diantaranya tidak memiliki riwayat penyakit yang terdapat dalam format skrining, tidak sedang hamil atau menyusui, tidak ada kontak erat, suhu tubuh harus dibawah 37,5 derajat celcius, tekanan darah harus normal dan tidak melebihi batas yang ditetapkan, atau memiliki riwayat penyakit lain non skrining.
Seluruh syarat tersebut harus dijawab jujur oleh masyarakat yang akan divaksin, dan tidak boleh ada satu pun yang ditutupi atau disembunyikan dengan alasan takut penyakitnya diketahui.
“Sebelum divaksin, petugas selalu bertanya tentang riwayat kesehatan. Dan itu harus dijawab dengan sejujur-jujurnya. Karena memang ada banyak persyaratan kalau seseorang akan divaksin. Jangan bilang kalau punya riwayat jantung, tapi ketika ditanya petugas, jawabnya sehat-sehat saja dan tidak punya riwayat penyakit jantung,” tegasnya.
Di hadapan para pedagang pasar Bangil, Gus Irsyad menegaskan, vaksinasi dilakukan untuk melindungi warga yang berjualan di pasar. Di samping itu,pasar juga dipandang sebagai tempat interaksi warga yang berpotensi menyebarkan virus corona.
“Upaya penanganan ini terus kita lakukan, dengan menggencarkan program vaksinasi yang fokus menyasar pedagang pasar. Karena kita lihat para pedagang pasar banyak dari kalangan orang tua dan usia lanjut, yang rawan tertular Covid-19,” ucapnya.
Lebih lanjut adik kandung Walikota Pasuruan, Gus Ipul ini menjelaskan bahwa Pemkab Pasuruan tidak akan menutup aktivitas perekonomian di pasar tradisional. Oleh karenanya, sebagai upaya untuk menciptakan herd immunity (kekebalan komunitas), Gus Irsyad meminta agar warga mendukung adanya vaksinasi ini.
“Pasar tidak mungkin kita tutup karena sebagai pusat ekonomi. Maka yang bisa kita lakukan adalah memberikan vaksinasi, dan terus menerapkan protokol kesehatan,
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya menambahkan, hingga hari ini, jumlah pedagang yang divaksin mencapai 3747 orang.
Jumlah tersebut masih 26,70 persen dari total sekitar 14 ribu sasaran pedagang di Kabupaten Pasuruan. Selama proses vaksinasi, seluruh petugas maupun penerima vaksin diwajibkan tetap menjaga protokol kesehatan, terutama tidak berkerumun.
“Sudah jelas, setiap petugas dan warga yang akan divaksin wajib memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer, menjaga jarak dan memastikan kondisinya tidak sedang sakit,” ungkapnya. (emil)
2489 x Dilihat
491 Disukai
504 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar