Dalam tiga bulan terakhir, tingkat kunjungan masyarakat ke pasar-pasar tradisional di Kabupaten Pasuruan mengalami penurunan. Bahkan penurunannya sampai 30%.
Pasar yang dulunya penuh sesak oleh warga dengan berbagai transaksi ekonominya, kini terlihat agak sepi. Tak ada lagi warga yang berjubel untuk bisa melewati setiap lorong yang ada di dalam pasar.
Hal yang sama terlihat di Pasar Purwosari, Kamis (28/12/2023) pagi. Kepala UPT Pasar Purwosari, Hasyim membenarkan hal tersebut.
Di Pasar Purwosari tercatat ada 650 pedagang yang menggantungkan hidupnya dari berjualan sembako. Hanya saja, beberapa pedagang mengeluh akan sepinya pembeli yang datang di setiap harinya. Khususnya pedagang pracangan dan pakaian.
"Apalagi pracangan dan jualan pakaian, sepi pembeli," pungkasnya.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pasuruan yang kebetulan tengah melakukan monitoring sembako dan pembinaan pedagang tak mengelak akan fenomena tersebut.
Kepala Disperindag Kabupaten Pasuruan, Diana Lukita Rahayu melalui Kabid Perdagangan, Deddy Irawan melihat ada perubahan perilaku yang dilakukan oleh masyarakat dalam membeli kebutuhan pokok rumah tangga.
Daya beli konsumen di sejumlah pasar tradisional dilihatnya kian menurun, seiring perkembangan teknologi. Dalam artian, sekarang banyak konsumen yang beralih membeli barang di online ketimbang datang ke pasar.
"Bagi kaum mendang-mending, rata-rata mereka membeli produk-produk itu di toko online. Padahal kan, produk dan harganya tidak jauh berbeda. Inilah satu penyebab yang mungkin membuat kunjungan ke pasar semakin turun," katanya.
Selain banyaknya pembelian melalui aplikasi online, menurunnya kunjungan warga ke pasar tradisional bisa juga disebabkan oleh kian menjamurnya mini market modern. Terlebih, lokasinya pun berdekatan dengan pasar tradisional.
Kata Deddy, keberadaan mini market tersebut jelas berpengaruh pada omset para pedagang, meskipun tidak semua produk di pasar tradisional ada di mini market.
Namun meski menurun, keberadaan pasar tradisional akan tetap berdiri kokoh dan tidak akan ditinggalkan warga. Terutama ketika harus membeli sembako dalam jumlah besar.
"Contohnya daging, cabai, sayuran segar dan lainnya banyak yang tidak dijual di minimarket. Apalagi ketika warga punya hajat, maka ya pasti beli di pasar tradisional. Jadi meski turun dari sisi kunjungan, tapi pasar tradisional tidak akan ditinggalkan," ucapnya.
Oleh karena itu, Pemkab Pasuruan mengajak seluruh masyarakat untuk meramaikan Pasar Tradisional sebagai jantungnya perekonomian daerah. (emil)
1959 x Dilihat
321 Disukai
301 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar