Pemerintah Propinsi Jawa Timur menjadikan Kabupaten Pasuruan sebagai lokasi pengembangan destinasi dan peluang investasi pariwisata yang sangat menjanjikan.

Bahkan, sampai-sampai POM, sebuah lembaga Pariwisata Internasional yang berpusat di Belanda, tertarik untuk menjadikan Kabupaten Pasuruan sebagai jujukan wisata, utamanya wisata Gunung Bromo di Kecamatan Tosari beserta semua kesenian, budaya dan potensi pariwisata di Kecamatan lainnya.

Adalah Mr Cees Van Stiphout selaku Project Koordinator Asistensi Pengembangan Pariwisata BTS (Bromo Tengger Semeru) sekaligus tenaga ahli di POM Belanda yang mengawali kunjungannya ke Kabupaten Pasuruan, dengan bertemu langsung Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf, di Ruang Pringgitan Dalam, Rumah Dinas Bupati Pasuruan, Jumat (07/12/2018) siang.

Kunjungannya tersebut tak lain sebagai wujud kerja sama antara POM Belanda dengan DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Propinsi Jawa Timur dalam mengembangkan destinasi wisata dan peluang investasi pariwisata di Kawasan Bromo Tengger Semeru melalui jalur Kabupaten Pasuruan.

Fitrotun Isa, Kasi Sarana Prasarana Promosi dan Kerja Sama Luar Negeri DPMPTSP Propinsi Jawa Timur mengatakan, dipilihnya Kabupaten Pasuruan sebagai jujukan wisatawan tahun 2018 tak lain karena keunggulan yang dimiliki Kabupaten Pasuruan melebihi beberapa daerah lain di Jawa Timur. Terlebih Bromo yang menjadi destinasi pariwisata Indonesia yang wajib dikunjungi , menjadikan Kabupaten Pasuruan sebagai daerah yang memiliki tempat paling indah untuk melihat The Real Sunrise of Bromo Mountain.

“Gunung Bromo diapit oleh empat daerah, yakni Kabupaten Pasuruan, Probolinggo, Lumajang dan Malang. Sedangkan kalau ingin melihat indahnya View Gunung Bromo, paling bagus dari Penanjakan Tosari, dan itu terletak di Kabupaten Pasuruan. Maka dari itu, kami pilih Kabupaten Pasuruan sebagai bagian dari program kepariwisataan nasional,” tegasnya.

Sejauh ini, untuk mewujudkan hal tersebut, DPMPTSP Propinsi Jawa Timur bersama Pemkab Pasuruan dan Lembaga Internasional akan melaksanakan beberapa langkah, mulai dari rapat koordinasi, sosialisasi hingga kunjungan langsung ke tempat-tempat pariwisata di Kabupaten Pasuruan. Kata Isa, untuk saat ini, pihaknya tengah melakukan pemetaan terhadap seluruh potensi tempat-tempat di Kabupaten Pasuruan.

“Bagus sekali. Sekarang saya berada di Kecamatan Tutur yang penuh dengan buah apel, krisan dan strawberry. Luar biasa, dan ini tentunya keberhasilan dari Pemkab Pasuruan yang terus mengembangkan sector pariwisata setiap waktunya,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Irsyad Yusuf sangat welcome dengan kedatangan Mr Cees Van Stiphout ke Kabupaten Pasuruan. Saking welcome nya, bule tersebut diajak menikmati rasanya Kopi Kapiten (Kopi Asli Kabupaten Pasuruan) yang terkenal dengan motto “Rasakan Bedanya, Bedakan Rasanya” tersebut.

“Kalau ingin melihat keindahan Kabupaten Pasuruan, saya persilahkan untuk Mr Cees Van Stiphout keliling ke Tosari, Tutur, Puspo, Pasrepan, Pandaan, Prigen. Sehari tidak akan pernah cukup untuk melihat Bromo dari Penanjakan, petik apel di Tutur, plus makan mangga alpukat di Kecamatan Rembang dan durian kakap di Purwodadi serta Kopi Kapiten seperti ini. Intinya, kita punya banyak sekali tempat pariwisata yang bisa dikunjungi,” kata Irsyad sembari toast kopi bersama Mr Cees Van Stiphout.

Saat ditanya seputar upaya yang dilakukan Pemkab Pasuruan untuk mendongkrak sector pariwsata, adik kandung Wagub Jatim, Syaifullah Yusuf itu menegaskan, berbagai cara telah dilaksanakan, mulai dari pameran ke luar kota, promosi melalui media massa, hingga pembenahan sarana, prasarana dan fasilitas di sekitar tempat-tempat pariwisata.

“Setiap tahun juga telah kita siapkan anggaran khusus untuk mengembangkan sector kepariwisataan di Kabupaten Pasuruan.  Pameran terus kita gelar, belum lagi kita mengundang media untuk mengexpose kegiatan kepariwisataan dengan tujuan supaya semakin dikenal, dan hasilnya Alhamdulillah, Kabupaten Pasuruan semakin dikenal luas,” tandasnya. (emil)