Keberadaaan Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) ditargetkan dapat membantu mendongkrak pertumbuhan perekonomian baik secara nasional dan regional. Diantaranya melalui peran aktifnya dalam meningkatkan inovasi serta berkomitmen bekerja dengan cerdas, keras dan ikhlas untuk membantu meningkatkan perekonomian sekaligus memenuhi tuntutan pembangunan nasional. Demikian disampaikan Akhmad Sukardi Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Timur.

Kehadiran Asippindo diharapkan semakin bertambah positif, karena Asippindo bisa berbagi antara Jamkrido dan Jamkrida yang tidak saling berebut. Sehingga, jika ada kerugian, resikonya tidak seberapa mengkhawatirkan. Kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2016 mencapai 54,98 persen. Untuk mendukung peningkatan produksi UMKM, Pemprov Jatim terus melakukan kebijakan yang ditunjang pembiayaan kompetitif dengan kredit bunga murah dan syarat mudah. Termasuk memberikan kredit stimulus yang disalurkan kepada sektor UMKM.

Diantara skema pembiayaan yang diberikan Pemprov Jawa Timur dilakukan dengan memberikan kredit bunga kompetitif serta penanganan resiko kredit produktif melalui dana bergulir Bank Jatim dengan plafon sampai Rp 916,98 miliar dan jumlah debitur 16.719. Selain itu berupa pemberian kredit dari PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Jawa Timur dalam bentuk Kredit Tani senilai Rp 311 miliar atau 8.505 debitur UMKM sektor pertanian.

Sementara itu, jika dibandingkan tahun 2015, kondisi perekonomian Jawa Timur pada triwulan IV 2016 menunjukkan peningkatan. Keduanya menunjukkan tren yang sama yakni dikisaran 5 persen dan diatas rata-rata pertumbuhan nasional dengan selisih 0,5-0,9 persen pada setiap triwulannya. Kemajuan pertumbuhan ekonomi tersebut tidak lepas dari peran Jaminan Kredit Daerah. (Eka Maria)