Sejak diuji coba mulai dua tahun lalu, Loka Penelitian Sapi Potong di Grati, Kabupaten Pasuruan kini sudah bisa mengembangkan 11 ekor sapi peranakan ongole belgian blue (POBB).
Plh Kepala Loka Penelitian Sapi Potong, Dicky Pamungkas mengatakan, kesebelas anakan sapi yang memiliki karkas 20% lebih tinggi dari sapi pada umumnya tersebut dikembangkan dengan menggunakan dua teknologi. Yakni IB (inseminasi buatan) dan TE (transfer embrio).
Hasilnya, dari 11 sapi tersebut, 10 ekor merupakan anakan sapi Belgian blue hasil IB dan 1 anakan hasil transfer embrio.
“Kami bersyukur, karena semuanya tumbuh sangat cepat, dan makannya juga luar biasa banyak,” kata Dicky saat ditemui di kantornya, Kamis (05/11/2020) siang.
Dijelaskannya, untuk teknologi IB dilakukan dengan menggunakan semen beku sapi BB yang diimpor dari Belgia pada tahun 2018 sebanyak 1000 straw. Dari keturunan IB, diharapkan dapat menghasilkan keturunan sapi BB dengan komposisi darah 50%.
Sedangkan metode transfer embrio (TE) dilakukan dengan menggunakan embrio yang berasal dari Belgia. Hanya saja, dari 25 straw embrio yang diinduksikan, sudah berhasil dilahirkan 1 ekor anakan berjenis kelamin betina dan berbobot 45 kilogram.
“Memang lebih banyak IB, karena disamping cost nya yang jauh lebih murah juga karena ini metode yang lebih mudah dilakukan dan prosentase keberhasilannya juga tinggi,” jelasnya.
Untuk dapat mengembangkan anakan sapi POBB yang berkualitas, ditentukan oleh factor pakan. Menurut Dicky, dalam satu hari satu sapi bisa menghabiskan separuh dari bobot sapi itu sendiri.
Ia mencontohkan anakan sapi POBB berbobot 600 kilogram, maka volume pakan yang diberikan untuk setiap satu ekor sapi dalam satu hari bisa sebanyak 60 kilogram. Pakan tersebut terdiri dari 70% konsentrat dan 30% hijauan (rumput). Dengan pemberian makan tersebut, sudah pasti berat badan POBB jauh di atas berat sapi pada umumnya.
“Ada selisih antara 60 sampai 80 kilogram dengan sapi madura, PO maupun sapi pasuruan,” singkatnya.
Lebih lanjut Dicky menegaskan bahwa pengembangan sapi POBB merupakan bagian dari program untuk mendongkrak produksi daging di dalam negeri. Selain itu, cara ini juga mendukung program upaya Khusus Percepatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting (UPSUS SIWAB) yang muaranya adalah menciptakan Indonesian Belgian Blue.
“Saat ini sudah ada 2 betina lagi yang tengah bunting yang terus kami monitor. Targetnya kita mengarah pada cara memetakan gen pertumbuhan apa yang paling cepat. Kita ingin menciptakan Indonesian Belgian Blue sehingga punya silsilah dan terbangun sebuah infrastruktur populasi dan pengembangan yang tercatat,” tutup Dicky kepada Suara Pasuruan. (emil)
3286 x Dilihat
592 Disukai
649 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar