Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan terus menggencarkan program pusat Strategi dan Pelayanan Ekonomi Maslahat (Satrya Emas), salah satunya kini dengan mengunjungi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah Kecamatan Kejayan, Senin (23/4/2018).
Sebelumnya, sekitar 240 UMKM telah dipilih Pemkab Pasuruan untuk didampingi dalam hal inovasi maupun mengembangkan kreatifitas produk. Dengan itu UMKM lebih mudah dalam meningkatkan produk yang selama ini digelutinya.
Tim Satrya Emas pada kunjungan kerja kali ini menyambangi tiga UMKM di wilayah Kecamatan Kejayan, tempat tersebut adalah produksi Jamur Tiram “Qona’ah” milik Sulton, produksi Opak dengan varian rasa milik Muhammad Suud dan terakhir produksi Telur Asin Asap dan Bakar milik Alfiyatus Sholihah. Dalam kunjungan tersebut, tim Satrya Emas meninjau bagaimana keberlangsungan produksi hingga pemasaran yang dilakukan oleh UMKM.
Perjalanan tim pertama menuju produksi Jamur Tiram milik Sulton. Saat tiba dilokasi tim Satrya Emas langsung di sambut oleh sang pemilik sendiri. Perbincangan terjadi didalam rumah yang terlihat masih penuh hiasan. Hampir tiga tahun membuka usaha produksi Jamur Tiram, Sulton mengaku kalau saat ini ia masih kesulitan dalam hal pemasaran. Maklum saja, sejak ia membuka usaha produksi ternak Jangkrik selalu menemui jalan buntu karena tidak ada public relations atau pemasaraannya masih konvensional, yakni menjual dari pasar ke pasar.
“Saya masih jualan langsung. Ibunya anak-anak (istrinya) yang selalu mengirim ke pasar setiap pagi,” ucapnya.
Dengan modal tiga juta rupiah, Sulton nekat langsung membuka produksi Jamur Tiram. Tampaknya kerja keras Sulton pun membuahkan hasil, karena banyak pesanan yang datang menjemput. “Permintaan ke kami cukup banyak,” sambungnya.
UMKM kedua yang dikunjungi oleh tim Satrya Emas yaitu produksi Opak milik Muhammad Suud. Selain memiliki tiga varian rasa yakni Nangka, Pisang dan Wijen, harga yang sangat terjangkau yakni dua ribu rupiah per kemasan membuat Opak bermerk Garuda Jaya tersebut sangat digemari oleh konsumen.
“Saya buka usaha ini mulai tahun 2003 silam dengan modal pribadi. Alhamdulillah saat ini saya produksi 10 kilo per hari,” kata Muhammad Suud.
Yang terakhir, usaha milik Alfiyatus Sholihah mendapatkan kunjungan dari tim Satrya Emas. Dalam kunjungannya tersebut, Alfi mengeluhkan semakin jarangnya telur asin yang di “kulak” saat ini. Akhirnya ia harus rela memesan hingga ke daerah Kepanjen, Malang.
“Saya itu pesan ke Malang pak sekarang,” katanya.
“Disini jarang sekali yang jual. Sedangkan pesanan terus ada. Ya untungnya saya kebagian 2000 telur setiap hari, walaupun biasanya masih kurang,” imbuhnya.
Sementara itu salah satu tim Satrya Emas yang juga dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pasuruan mengatakan bahwa ia telah meninjau dan menanyakan kesulitan apa yang dihadapi UMKM dalam memproduksi dan memasarkan produksinya.
“Ya keluhan dari para UMKM itu rata-rata relatif sama, yakni dalam pemasaran. Namun kami tetap akan mengupayakan yang terbaik untuk mereka. Karena Satrya Emas ini juga untuk meningkatkan UMKM di Kabupaten Pasuruan,” jelas Munir. (Has)
3048 x Dilihat
539 Disukai
546 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar