Hari terakhir perjalanan tim Satrya Emas mengevaluasi kinerja pendampingnya pada Kamis (26/4/2018) berjalan dengan lancar. Dua UMKM di Wilayah Pelayanan (WP) Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan yakni pengrajin limbah mebel dan produksi Opak Gambir.

Dua UMKM yang dikunjungi tersebut menceritakan betapa terbantunya mereka dengan adanya program Satrya Emas. Karena sebelumnya, mereka seperti berjalan tanpa ada arah atau bisa dibilang hanya sekedar membuat dan menjual.

Saat kunjungan tim Satrya Emas di wilayah Winongan, ada satu produsen Opak Gambir yang sudah merasakan jatuh bangun memproduksi hingga tahun ini. Ia adalah seorang wanita bernama lengkap Mida Sudiati.

Dan ketika ada pendampingan dari Satrya Emas, Mida mengaku sangat bersyukur karena masalah-masalah yang dihadapinya dulu terselesaikan satu per satu.

"Saya sangat terbantu dengan Satrya Emas ini, karena dulu saya kalau ingin mengurus izin apa gitu agak susah, tapi sekarang sangat membantu kami para pelaku usaha," tuturnya ketika dijumpai di kediamannya.

Sementara itu, UMKM lainnya yang sempat dikunjungi oleh Satrya Emas adalah pengrajin limbah mebel yang berada di Dusun Bendungan, Serui, Winongan. Limbah tersebut mampu disulap menjadi kreasi berbentuk pohon bonsai, mobil antik dan lainnya.

Usaha milik Khasanuddin tersebut sebenarnya mampu berbicara di level dunia, karena orang dari negara Turki pernah memesan produknya. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama, karena itu juga berkat bantuan dari rekannya.

Kedepan ia ingin Satrya Emas membantunya dalam berusaha. "Saya itu ingin lahan untuk memproduksi ini, karena ada banyak pesanan yang masuk, tapi terkendala tempat untuk produksi," ujarnya.

"Selain itu saya juga ingin diberi pelatihan untuk memasarkan lewat online, karena saya dulu sempat berjualan online tapi tidak bertahan lama," sambungnya.

Kesimpulannya, terobosan yang dilakukan oleh Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf dengan membuat program Satrya Emas mampu membuat nyaman para pelaku usaha. (Has)