Nutrisionis, sebutan familiar dari ahli gizi sudah seyogyanya lebih banyak berinovasi sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya  pemberian asupan gizi sehat kepada anak untuk mencegah stunting. Himbauan itu disampaikannya pada saat hadir sebagai pembicara dalam Gebyar Hari Gizi Nasional 2024.

Bertema "MP-ASI Tinggi Protein Hewani Cegah Stunting", kegiatan selebrasi sekaligus forum diskusi  digelar di Auditorium Mpu Sindok, Graha Maslahat Pemerintah Kabupaten Pasuruan pada hari Sabtu (27/4/2024). Dihadapan ratusan nutrisionis yang tergabung dalam beberapa asosiasi, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas dan perwakilan dari civitas akademika, Pj. Bupati Andriyanto menjabarkan perihal implementasi program inovatif dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Pasuruan.

"Cara menurunkan angka stunting di era disrupsi bisa dilakukan dengan mengoptimalkan metode komunikasi perubahan perilaku atau behavior change communicaton. Supaya pesan cepat tersampaikan lebih efektif, semua ahli gizi dapat memanfaatkan kekuatan media sosial," ujarnya dengan bersemangat.

Ditambahkannya, di era disrupsi yang sangat identik dengan pesatnya perkembangan teknologi digital saat ini, nutrisionis dituntut mampu berkreasi dalam menghasilkan beragam konten kreatifnya. Sehingga diharapkan akan dapat merubah perilaku masyarakat agar lebih memperhatikan pemberian asupan makanan bergizi kepada buah hatinya.

"Bisa dilakukan dengan memberikan edukasi tentang cara pengajian makanan bergizi untuk balita melalui video pendek kemudian diviralkan di media sosial. Misalnya, aplikasi Tiktok, Instagram, Facebook dan lainnya. Di dalamnya tentunya ada unsur inovasi. Hal ini selaras dengan arahan Presiden RI, Joko Widodo saat menyatakan tentang pentingnya pemikiran extra ordinary dengan rajin berinovasi," tegasnya.

Menurut hemat pria berkacamata yang menjabat sebagai Ketua Pimpinan Pusat Asosiasi Nutrisionis Indonesia (ASNI) DPP PERSAGI tersebut, dengan terus berinovasi, maka program penurunan stunting diyakini akan berhasil lebih cepat. Pastinya dengan tidak meninggalkan karakteristik inovasi. Pertama, harus berbasis riset/ penelitian. Kedua, inovasi harus ada unsur kebaruan/novelty. Ketiga, syarat inovasi harus ada manfaat. Keempat, inovasi harus berkelanjutan/suistanable.

"Maka disinilah peran penting nutrisionis. Panjenengan bisa membuat website atau akun media sosial sebagai media edukasi tadi. Munculkan inovasi Saudara-saudara semuanya. Tunjukkan bahwa Panjenengan para ahli gizi yang professional. Terus berkarya terbaik," pintanya dalam kegiatan yang berlangsung sangat dinamis dan gayeng tersebut.

Sementara itu, di momen yang sama, Pj. Bupati Andriyanto mendapatkan apresiasi dari Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Ahli Gizi Indonesia (DPD PERSAGI) Jawa Timur. Piagam Penghargaan Contribution in Nutrition Community Development diserahterimakan oleh Ketua DPD PERSAGI Jawa Timur, Agus Swi Wardoyo dan Kepala Bidang Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Waritsah Sukarjiyah.

Dalam agenda Gebyar Hari Gizi Nasional 2024 juga diberikan apresiasi kepada para pemenang Lomba Video MP-ASI. Juara 1, Tim Nourish Poltekkes Kemenkes Surabaya dengan menu "Nasi Saliyam"; Juara 2, Tim Nourish Universitas Brawijaya dengan menu "Bubur Manado"; Juara 3, Tim Tenale STIKES Hang Tuah Surabaya. Sedangkan Juara Harapan 1, Tim Flowlavgirl Poltekkes Kemenkes Surabaya dengan menu "Potato Schotel"; Juara Harapan 2, Tim Fani Universitas Jember dengan menu "Mielkies"; Juara Harapan 3, Tim Nutrizone IIK Bhakti WIyata Kediri. (Eka Maria)