Hadir Dalam Peresmian Modeling Budidaya Ikan Nila Salin Yang Dibuka Presiden Jokowi, Pj. Bupati Pasuruan Siap Sambut Program Revitalisasi Tambak Pantura | pasuruankab.go.id
Hadir Dalam Peresmian Modeling Budidaya Ikan Nila Salin Yang Dibuka Presiden Jokowi, Pj. Bupati Pasuruan Siap Sambut Program Revitalisasi Tambak Pantura
Hadir Dalam Peresmian Modeling Budidaya Ikan Nila Salin Yang Dibuka Presiden Jokowi, Pj. Bupati Pasuruan Siap Sambut Program Revitalisasi Tambak Pantura E-Paper PDF E-Paper JPG Ringkasan AI
Eka Maria
Tahun : 2024
08 May
Pemerintah
Kabupaten Pasuruan siap menyambut program Revitalisasi Tambak Pantura (Pantai Utara).
Pernyataan itu disampaikan oleh Penjabat (Pj.) Bupati Pasuruan, Andriyanto di
sela-sela kehadirannya dalam acara Peresmian Modeling Budidaya Ikan Nila Salin milik
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) oleh Presiden Republik Indonesia (RI),
Joko Widodo.
Menurutnya,
terpilihnya Kabupaten Pasuruan sebagai satu diantara kawasan penerima program Revitalisasi
Tambak Pantura dari Pemerintah Pusat merupakan peluang sekaligus kesempatan
luar biasa. Khususnya dalam mengembangkan sektor perikanan melalui budidaya
Ikan Nila Salin yang sedianya akan mulai diimplementasikan pada tahun 2025
mendatang.
"Atas nama Pemerintah Kabupaten Pasuruan, saya menyambut baik dan berupaya maksimal untuk menjemput program Revitalisasi
Tambak Pantura, program dari Kementerian Perikanan. Terutama yang difokuskan
pada budidaya Ikan Nila Salin. Saya berharap, program ini bisa meningkatkan produksi
budidaya Ikan Salin untuk kebutuhan ekspor. Sehingga dapat meningkatkan
pendapatan pembudidayanya," ujarnya dengan nada optimis pada hari Rabu (8/5/2024).
Oleh
karenanya, pria berkacamata berpembawaan enerjik yang merupakan Manajer
Persekabpas tersebut meminta kepada Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan untuk
memfasilitasinya. Memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program. Mulai
dari tahapan persiapan, penerapan hingga melakukan monitoring dan evaluasi Budidaya
Ikan Nila Salin yang siap diaplikasikan di Kabupaten Pasuruan.
"Tentunya,
dalam rangka menyukseskan Revitalisasi Tambak Pantura, saya mohon Kepala Dinas
Perikanan beserta jajarannya untuk menyiapkan dan memberikan dukungannya terhadap
pelaksanaan program," pinta Pj. Bupati Andriyanto.
Merespon
beberapa petunjuk dari Pj. Bupati Andriyanto tersebut, Kepala Dinas Perikanan
Kabupaten Pasuruan, Alfi Khasanah yang juga turut hadir dalam acara Peresmian Modeling Budidaya Ikan Nila Salin menyatakan kesiapannya dalam mendukung Budidaya
Ikan Nila Salin. Program percontohan yang sedianya juga akan akan dikembangkan
di Kabupaten Pasuruan sebagai salah satu lokasi sasarannya. Saat ini masih dalam
proses penyiapan pelaksanaan program secara komperehensif sebelum kemudian
diimplementasikan di beberapa kawasan yang telah ditunjuk menjadi lokasi
budidaya.
"Program ini merupakan dana belanja hibah bagi pembudidaya Ikan Nila Salin dari Kementerian Perikanan. Yang menyeleksi penerimanya dari Pemkab Pasuruan melalui Dinas Perikanan. Kami sudah melakukan identifikasi lokasi yang nantinya akan dijadikan tempat budidaya
Ikan Nila Salin, dibarengi dengan kegiatan sosialisasi sekaligus pendampingan kepada
pembudidaya. Ada 589 hektar yang rencananya akan dikembangkan di Kecamatan Bangil dan Kecamatan Rejoso," tuturnya kepada Tim Humas Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Setda
Kabupaten Pasuruan.
Ditambahkannya,
kesiapan pelaksanaan program juga didukung dengan kesiapan Sumber Daya Manusia
(SDM) dari para pembudidaya dalam mengelolanya. Maka dari itu, Dinas Perikanan
Kabupaten Pasuruan akan memberikan pendampingan secara intens dan membekalinya
dengan teknik budidaya Ikan Nila Salin.
"Nanti
akan dibangun infrastuktur jalan, model tambaknya, instalasi listrik,
kelengkapan sarana dan prasana. Jadi kita tinggal melaksanakan, anggaran ada di
Kementerian Perikanan. Total 28 Kabupaten/Kota se-wilayah Pantura Jawa, 13
Trilyun. Diantaranya Kabupaten Pasuruan," imbuhnya.
Dalam
sambutannya, Presiden Jokowi menyebutkan, sekitar 78 ribu hektar tambak yang
sudah tidak beroperasi di sepanjang Pantura siap dimanfaatkan untuk memenuhi permintaan
ekspor Ikan Nila Salin. Oleh karena itu, Kementerian Perikanan dan Kelautan
menginisiasinya dengan membuat modelingnya terlebih dahulu sebelum kemudian
dikembangkan dalam skala besar.
"Modeling
sudah benar. Yang diinfokan ke saya dari yang biasanya 1 hektar hanya 0,6 ton
menjadi 80-an ton per hektar. Nantinya bisa mengangkut, membuka lapangan kerja
yang sangat besar sekali," tandasnya.
Sementara
itu, anggaran untuk mengubah tambak di Pantura menjadi lokasi Budidaya Ikan Salin
seluas 78 ribu hektar tersebut diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp 13 Triliun.
Kata Presiden Jokowi, jika proyek tersebut dapat dilaksanakan, maka akan masuk dalam
APBN 2025-2026. (Eka Maria)
993 x Dilihat
169 Disukai
165 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar