Hadir dalam Haflah Akhurussanah ke-30 Pondok Pesantren (Ponpes) Roudlotun Nursalim, Penjabat (Pj.) Bupati Pasuruan, Andriyanto berbagi spirit dan motivasi kepada ratusan wisudawan/wisudawati. Lebih adaptif terhadap perkembangan jaman dengan melek Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah salah satunya.

Menurutnya, tantangan di dunia pendidikan yang semakin kompleks saat ini harus dihadapi bersama. Tidak hanya kewajiban Pemerintah atau instansi penyelenggara pendidikan saja. Tetapi juga melibatkan siswa didik.

"Kami menginginkan para wisudawan dan wisudawati terus menggapai cita-cita tertingginya. Berilmu dan mengamalkannya sehingga bermanfaat untuk masyarakat. Era disrupsi sudah seyogyanya disikapi dengan adaptif dengan perkembangan teknologi. Jadi kita tidak boleh ketinggalan dengan kemajuan jaman," pintanya pada hari Selasa (9/7/2024).  

Di hadapan ratusan wisudawan dan wisudawati yang tampak bersukacita, tenaga pendidik Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga tersebut menjabarkan tentang pentingnya kreatifitas bagi setiap individu sosial. Terlebih generasi milenial Z yang banyak dikenal dengan sebutan generasi sandwich untuk mengembangkan potensi dirinya.  

"Di era disrupsi, semuanya serba visual. Itu yang harus benar-benar dimanfaatkan oleh para wisudawan dan wisudawati. Kuasai platform digital. Manfaatkan media sosial dengan bijak dan media untuk meningkatkan kreativitas dengan konten-konten menarik," urainya bersemangat.    

Ditambahkan Pj. Bupati Andriyanto, sumber daya yang paling bagus bagi yayasan dan instansi pendidikan adalah para alumni. Oleh karenanya, keduanya harus saling bersinergi dan melengkapi, berkontribusi dan mendukung kemajuan pendidikan. Khususnya bagi almamater.

"Saya titip kepada yayasan pendidikan, tetap ajarkan teknologi dan informatika. Ini sangat penting untuk para siswa dan santri sebagai bekal ke depannya. Sehingga lebih kompetitif di dunia kerja," tandasnya.

Diketahui, total ada 340 pelajar di bawah naungan Ponpes Roudhotul Nursalim yang diwisuda. Masing-masing terdiri dari siswa Raudhatul Athfal (RA), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Yanuba dan Madrasah Aliyah Ibnu Sina. Tidak terkecuali para santri Madrasah Diniyah (Madin) dan Taman pendidikan Al Qur'an (TPQ). (Eka Maria)