Tren pemotongan hewan di RPH (Rumah Pemotongan Hewan) Kabupaten Pasuruan dalam tiga tahun terakhir, mengalami penurunan.
Meski begitu, penurunan tersebut hanya pada jumlah sapi atau kerbau saja, tidak dalam persediaan daging yang hingga kini masih dalam kategori sangat aman.
M. Syaifi, Plt Kepala UPT RPH Kabupaten Pasuruan mengatakan, penurunan tren pemotongan hewan tak lain sebagai imbas dari keberhasilan program IB (Inseminasi Buatan) di Kabupaten Pasuruan. Yakni persilangan sapi local dengan sapi luar dan menghasilkan sapi yang berbobot lain dari biasanya. Seperti Sapi jenis limosin, simental dan lainnya.
“Dulu beratnya sekitar 300 kg dan sekarang malah sampai 500 kg, sehingga jumlah sapi yang dipotong lebih sedikit,” kata Syaifi saat ditemui di kantornya, Selasa (18/06/2019).
Menurunnya jumlah sapi atau kerbau yang dipotong di RPH memang tidak banyak, yakni hanya 5% saja. Hanya saja, ada bulan-bulan tertentu yang dapat mendongkrak jumlah pemotongan sapi. Sehingga bisa meningkatkan prosentase pemotongan secara signifikam. Kata Syaifi, meningkatnya jumlah pemotongan hewan di RPH terjadi pada saat Hari Raya Idul Adha maupun menjelang Hari Raya Idul Fitri. Contohnya saja dalam bulan ramadhan kemaren, setidaknya sudah ada sekitar 200 ekor sapi yang telah dipotong di semua RPH yang ada di Kabupaten Pasuruan.
“Kalau pas awal-awal ramadhan tidak banyak, justru pas malam dua puluhan, banyak sekali pemotongan hewan di RPH. Sehari bisa 40 ekor,” tandasnya.
Kepada Suara Pasuruan, Syaifi menjelaskan, total ada 10 RPH yang beroperasi di bawah naungan Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pasuruan. Kesepuluh RPH tersebut tersebar di Kecamatan Nguling, Pasrepan, Gondangwetan, Wonorejo, Purwosari, Tutur, Bangil, Sukorejo dan Gempol. Dari RPH tersebut, RPH Gempol, Sukorejo, Prigen dan Nguling paling banyak menyumbang jumlah pemotongan hewan setiap tahunnya.
“Satu RPH bahkan di atas 10 ekor per hari untuk jumlah pemotongannya,” singkat dia.
Dengan menurunnya jumlah sapi atau kerbau yang dipotong di RPH, Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan pun ikut menghimbau kepada masyarakat (pedagang, penjual atau pemilik sapid an kerbau) untuk menyembelih hewan di RPH agar daging tetap aman, sehat, utuh dan halal (ASUH).
“Tujuan kita sangat baik, yakni melindungi pedagang dan konsumen. Terutama meminimalisir kejadian-kejadian yang tak diinginkan,” urainya.
Sementara itu, RPH Kabupaten Pasuruan tak hanya menghimbau masyarakat untuk menyembelih hewan di RPH. Akan tetapi juga memasang target penerimaan PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kabupaten Pasuruan tahun ini dengan total sebesar Rp 165 juta. Sampai akhir Mei lalu, realisasi penerimaan dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Kabupaten Pasuruan mencapai Rp 73,75 juta. Jumlah ini sekitar 44 persen dari target yang ditentukan sebesar Rp 165 juta sampai akhir tahun nanti. (emil)
3005 x Dilihat
455 Disukai
641 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar