Di Kabupaten Pasuruan ada namanya Himpunan Penggiat Adiwiyata Indonesia (HPAI).

Mereka beranggotakan para guru atau Kepala Sekolah dari lembaga pendidikan negeri/swasta di Kabupaten Pasuruan yang berpredikat sebagai Sekolah Adiwiyata.

Secara resmi, mereka telah dikukuhkan oleh Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto di sela-sela Resepsi Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2024 yang dilaksanakan di Auditorium Mpu Sindok, Komplek Graha Maslahat, Senin (1/7).

Usai dikukuhkan, Andriyanto mengucapkan selamat sekaligus menitipkan satu pesan penting kepada para Pengurus HPAI Kabupaten Pasuruan. Yakni konsisten dalam mendorong penerapan konsep lingkungan di dalam kurikulum dan sektor pendidikan di Kabupaten Pasuruan.

Tak lupa, ia juga mengajak seluruh Sekolah Adiwiyata agar terus berkolaborasi dengan akademi, tokoh masyarakat, komite sekolah dan semua pihak agar semakin banyak jumlah sekolah yang peduli pada lingkungan.

"Peran pendidik dalam menanamkan kesadaran lingkungan sangat penting. Khususnya pada generasi muda agar keberlanjutan upaya pelestarian lingkungan di masa depan terus berlangsung," ajaknya.

Sementara itu, Ketua HPAI Kabupaten Pasuruan, Sri Handayati menegaskan bahwa tujuan utama HPAI adalah membantu sekolah untuk menuju Sekolah Adiwiyata, yakni sekolah yang melaksanakan gerakan berbudaya lingkungan.

"HPAI hadir untuk membimbing sekolah yang mau adiwiyata maupun yang sudah adiwiyata untuk menuju ke Level yang lebih tinggi. Mengajak seluruh sekolah untuk berbudaya lingkungan sejak dini," ucapnya.

Saat ditanya jumlah sekolah adiwiyata, Sri menuturkan bahwa untuk Sekolah Adiwiyata Mandiri ada 15 lembaga. Kemudian 30 sekolah berpredikat Adiwiyata Nasional, 100 sekolah adiwiyata Provinsi dan tahun ini akan mengajukan 50 sekolah adiwiyata tingkat Kabupaten.

"Tahun ini Insya Allah akan ada 135 sekolah calon adiwiyata. Mohon doanya agar semakin banyak sekolah yang belum adiwiyata," terangnya. (emil)