Inovasi MLM Genre (multi level marketing generasi berencana) yang digagas Dinas Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (KB dan PP) Kabupaten Pasuruan, tak hanya sukses menurunkan jumlah kasus pernikahan usia dini, melainkan sampai diganjar penghargaan sebagai Top 25 Kovablic (Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik) Jawa Timur tahun 2018.
Penghargaan tersebut diberikan oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo kepada Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf yang diwakilkan Sekda, Agus Sutiadji dalam acara Penganugerahan Good Practise Award dan Top 25 Kovablik Award Otonomi Award 2018, di Hotel Shangrilla, Surabaya, Senin (22/10/2018) malam.
Dihubungi via telepon, Selasa (23/10/2018) pagi, Bupati Irsyad mengacungi jempol pada Dinas KB dan PP yang begitu banyak mengeluarkan inovasi layanan public, mulai dari Sakera Jempol (Sadari Kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan jemput bola) maupun MLM Genre.
“Saya ucapkan banyak terima kasih untuk Dinas KB dan PP yang terus bekerja dan berkarya memberikan pelayanan semaksimal nmungkin kepada masyarakat. Saya harapkan inovasi tidak berhenti sampai di sini, melainkan terus ada dengan ide dan gagasan yang baru,” katanya.
Irsyad berharap, penghargaan ini bisa menjadi motivasi OPD lain untuk mengeluarkan inovasi yang dampaknya adalah kepuasan masyarakat.
“Khususnya kepada OPD yang langsung bersentuhan dengan pelayanan public, saya minta untuk berlomba-lomba mengeluarkan inovasi yang dapat menghasilkan kepuasan masyarakat. Contohnya saja kependudukan, pelayanan air bersih, perijinan hingga kesehatan dan sebagainya saya minta untuk ditingkatkan,” tegas adik kandung Wagub Jatim, Syaifullah Yusuf itu.
Sementara itu, Kokoh Adi Prayogo, Inovator MLM Genre mengatakan, sejak dibentuk dua tahun lalu, kasus pernikahan dini di Kabupaten Pasuruan mengalami penurunan dari 120 kejadian menjadi 80 kejadian, khususnya di Kecamatan Bangil sebagai Pilot Project MLM Genre.
Dalam prakteknya, MLM Genre memiliki 4 cara pendekatan kepada remaja yang memiliki kesadaran dan pemahaman yang rendah akan pentingnya menikah di usia yang telah ditetapkan, yakni di atas 20 tahun untuk perempuan dan di atas 25 tahun untuk laki-laki.
"Adanya MLM Genre adalah sebagai jawaban atas semakin maraknya kasus pernikahan dini di Kabupaten Pasuruan. Khususnya bagi para orang tua yang masih menganggap bahwa anak perempuan kalau belum menikah di atas 20 tahun bakal jadi perawan tua. Itulah mindset yang ingin kami rubah," beber dia.
Ketiga pendekatan tersebut diantaranya Komunitas Genre, Safari Genre, Salam Genre dan Hello Genre. Untuk komunitas genre, setiap anggota harus menyatakan ikrar tertulis maupun surat pernyataan untuk tidak menikah sampai usia 20 tahun. Sedangkan Safari Genre merupakan strategi sosialisasi tentang TRIAD KRR (3 resiko yang dihadapi remaja yang meliputi seksualitas, HIV/AIDS dan Napza, serta pencegahan pernikahan usia dini ke sekolah, remaja desa dengan bekerja sama lintas sektor. Begitu juga dengan Hello Genre adalah upaya pencegahan pernikahan dini dengan memberikan kartu nama dan nomor telepon Tim Komunitas Genre yang didesain khusus dengan Logo Salam Genre kepada remaja di beberapa sekolah yang dilakukan bersama dengan kegiatan Safari Genre. Kata Kokoh, pelaksanaan MLM Genre melibatkan banyak pihak, mulai dari penyuluh KB, BKKBN, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Disnaker, Perpustakaan, tenaga kesehatan, kecamatan hingga KUA (Kantor Urusan Agama).
"MLM Genre ini menjadi upaya penanganan yang komprehensif melalui pendekatan, silaturrahmi, dan pendampingan kepada keluarga yang akan menikahkan remaja di bawah umur atau terlanjur menikah dini dengan melibatkan koordinator penyuluh KB, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan petugas kesehatan dengan menggunakan instrumen berupa salam Genre Card," jelasnya.
Lebih lanjut Kokoh menegaskan bahwa Inovasi MLM Genre merupakan system yang sederhana akan tetapi unik dan aplikatif, sehingga mampu mengurangi kasus pernikahan usia dini pada remaja. Disamping itu, inovasi ini tidak membutuhkan biaya besar, akan tetapi memberikan dampak yang besar, setidaknya minimal telah direplikasi di 5 kecamatan lain di Kabupaten Pasuruan.
“Kita memang mentarget sasaran remaja di daerah pedesaan yang tingkat pendidikannya masih rendah. Alhamdulillah inovasi kita masuk 35 besar dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Jawa Timur, dan semoga terus bisa dikenal luas oleh masyarakat manapun,” terang dia kepada Suara Pasuruan. (emil)
3418 x Dilihat
937 Disukai
830 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar