Berawal dari Indeks profesionalitas aparatur sipil negara (IP ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pasurun yang masih berada di kategori rendah. BKSDM (Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia meluncurkan aplikasi berbasis web yang dinamai LAPOR BANGKOMAR .

Aplikasi tersebut dilaunching oleh Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Rabu (11/10/2023) pagi.

Kepala BKPSDM Kabupaten Pasuruan, Ninuk Ida Suryani melalui Muchammad Firdaus selaku Kabid Pengembangan Kompetensi Aparatur menjelaskan, aplikasi ini sebenarnya sudah dibuat sejak awal tahun lalu. Bahkan sudah diperkenalkan pada ASN sejak april lalu. 

Dalam konteksnya, aplikasi ini bisa dibuka oleh seluruh ASN alias PNS saja dengan alamat bangkomar.pasuruankab.go.id

Untuk bisa membukanya, para ASN cukup dengan mengisi NIP (Nomor induk kepegawaian) pada user maupun password yang tertera, begitu laman tersebut dibuka.

"Mudah. ASN cukup membuka laman bangkomar.pasuruankab.go.id dan langsung muncul user dan password, ketik saja NIPnya, langsung masuk ke halaman berikutnya," katanya.

Dibuatnya aplikasi khusus para ASN ini tak lain agar mereka menyadari betapa pentingnya IP ASN sebagai ukuran statistik profesionalitas seorang PNS.

Kata Firdaus, masih rendahnya IP ASN Pemkab Pasuruan hingga baru mencapai 56% disebabkan kurang pahamnya ASN tentang 4 dimensi. Yakni kualifikasi pendidikan, kompetensi, kinerja, dan disiplin.

Dari keempat dimensi tersebut, kompetensi menjadi dimensi paling besar prosentasenya dalam peningkatan IP ASN. Sedangkan kompetensi ini didapat dari banyaknya sertifikat ASN yang telah mengikuti diklat, seminar, workshop, pelatihan dan kegiatan peningkatan skill ASN itu sendiri. 

"Prosentasenya sampai 40% sendiri. Jadi inilah yang mendasari BKPSDM membuat aplikasi Lapor Bangkomar," singkatnya.

Hanya saja, kompetensi yang mereka dapat dari berbagai pelatihan pengembangan diri yang telah mereka ikuti tersebut belum seluruhnya terinput dalam sistem informasi kepegawaian. Sehingga berdampak pada rendahnya capaian IP ASN.

Sebaliknya, BKPSDM sendiri sampai berkirim surat ke semua OPD agar para ASN segera mengumpulkan sertifikat-sertifikat pelatihan. Setelah terkumpul, barulah dilakukan verifikasi secara manual.

Ditegaskan Firdaus, BKPSDM pada tahun lalu memverifikasi 10 ribu sertifikat, sehingga dirasa kurang efektif dan memakan waktu lama.

Oleh karenanya, dengan aplikasi lapor Bangkomar, para pegawai bisa memasukkan sertifikat kepelatihan secara mandiri.

Caranya bagaimana, cukup dengan menscan sertifikat kepelatihan, lalu dikirim melalui aplikasi tersebut

"Simple. Cukup discan, kemudian dikirim ke web, selesai," pungkasnya. (emil)