Meski berada di wilayah perkotaan, Kecamatan Bangil memiliki destinasi wisata baru yang siap dikunjungi oleh para penyuka river tubing.
Namanya adalah Banyu Mili yang berlokasi di lingkungan Bekacak, Kelurahan Kolursari.
Wisata air ini menjadi destinasi wisata baru yang dikembangkan warga setempat yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Banyu Mili.
Ketua Pokdarwis Banyu Mili, Bahrozi mengungkapkan, dalam wisata ini, pihaknya memanfaatkan aliran inspeksi pengairan DAM Bekacak sepanjang 1,2 kilometer.
Perihal sarana prasarana hingga infrastruktur, sudah beberapa tahun terakhir, warga sekitar bahu membahu membangun. Seperti spot untuk pemberangkatan hingga spot untuk pemberhentian. Termasuk tempat semacam rest area yang dimanfaatkan warga untuk berwisata.
"Alhamdulillah dalam beberapa tahun terakhir ini, ada spot-spot tempat yang sudah dibangun seperti spot pemberangkatan dan pemberhentian," kata Bahrozi di sela-sela kesibukannya, Rabu (04/10/2023).
Sebenarnya, pengembangan wisata river tubing sudah mulai dilakukan sejak 2016 silam. Keberadaannya yang potensial seperti Gua Pindul di Gunung Kidul, menjadi alasan Bahrozi untuk dikembangkan menjadi wahana wisata.
âKami terinspirasi dengan gua pindul di Gunung Kidul. Akhirnya, terpikirkan untuk mengembangkan wisata river tubing di sini,â beber dia.
Untuk bisa mengembangkan Wisata Banyu Mili, Bahrozi dan beberapa warga pun, melakukan analisa. Untuk kemudian mengajukan konsep tersebut ke kelurahan hingga kecamatan.
Dari situlah, beberapa fasilitas penunjang disiapkan. Salah satunya ban untuk pendukung river tubing.
âMulanya memang sebatas karet ban untuk menunjang wista yang kami siapkan. Belum ada sarana lainnya,â ungkap dia.
Meski hanya sebatas ban karet, kunjungan wisata cukup banyak. Beberapa warga berdatangan untuk menikmati sensasi wisata air di wilayah setempat.
Namun, ketika mulai menanjak, persoalan di internal pengurus wisata bergejolak. Hingga akhirnya, wisata setempat âmati suriâ. Terlebih, datangnya Pandemi Covid-19. Membuat kunjungan semakin sepi.
âSempat vakum, karena pandemi dan polemic pengurusan di internal. Akhirnya wisata ini sempat tidak lagi eksis,â aku lelaki 47 tahun tersebut.
Baru sekitar 2021 belakangan. Lelaki yang juga Ketua RW di lingkungan Bekacak ini, berinisiatif untuk kembali mengangkat potensi sungai setempat. Ia pun mengajak warga lainnya, untuk ikut mengembangkan potensi Banyu Mili.
Bahrozi mengaku, wisata setempat hanya dibuka Sabtu dan Minggu. Pengunjung bisa menikmati wisata river tubing sepanjang 600 meter di aliran sungai setempat. Harga tiketnya, senilai Rp 20 ribu per orang.
Sejak dioperasikan, pengunjung yang datang, tidak hanya dari wilayah Kabupaten Pasuruan. Tetapi juga, dari daerah lain. Seperti Mojokerto, Sidoarjo hingga Surabaya.
âKami buka Sabtu dan Minggu karena di hari lain, rata-rata pengelola sibuk bekerja. Saat buka, rata-rata ada 35 orang bahkan lebih dalam seharinya,â imbuh dia.
âTentunya keberadaan wisata Banyu Mili ini, menjadi harapan bagi warga untuk meningkatkan perekonomiannya. Makanya, kami berharap, agar ada dukungan dari pemerintah untuk pengembangan wisata. Mengingat saat ini, kami lakukan swadaya untuk pengembangannya,â papar dia. (emil)
3196 x Dilihat
405 Disukai
548 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar