Menjelang datangnya Bulan Suci ramadhan, harga sejumlah bahan pokok di beberapa pasar di Kota dan Kabupaten Pasuruan mulai mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kalau biasanya kenaikan terjadi pada harga daging, akan tetapi justru harga bumbu dapur hingga sayuran yang meroket hingga 25% dari harga semula. Seperti yang diungkapkan oleh Ridwan, salah seorang penjual bumbu dapur dan sayuran di Pasar Warungdowo, Pohjentrek. Kata dia, Penyebab naiknya harga sayur dan bumbu dapur tak lain karena tingginya permintaan, sementara pasokan dari petani mengalami penurunan.
"Sekarang semakin lama semakin susah mencari bawang merah, bawang putih, cabai dan sejenisnya. Sudah gak kayak dulu mas," ungkapnya kepada Suara Pasuruan, Sabtu (13/05/2017).
Untuk harga bawang putih, kalau sebelumnya hanya Rp 30.000/kg, kini menjadi Rp 45.000/kg. Begitu juga dengan harga telur yang mengalami kenaikan dari Rp 20.000/kg, naik menjadi Rp 30.000/kg. Harga belinjo juga naik dari harga awal yang hanya Rp 30.000/kg menjadi Rp 50.000/kg. Cabai rawit biasa dijual dengan harga Rp 27.000/kg, naik menjadi Rp 31.000/kg. Harga cabai merah dari Rp 23.000/kg menjadi Rp 27.000/kg.
"Termasuk juga ayam potong, sebelumnya hanya Rp 25.000/kg naik menjadi Rp 30.000/kg. Harganya naik karena tingginya permintaan pasar, sedangkan stok pun menipis," terangnya.
Ridwan pun lantas menjelaskan, kondisi ini merupakan hal yang lumrah. Sebab, hampir setiap tahun, harga kebutuhan melambung tinggi. Namun, ia berharap kepada pemerintah untuk lebih perhatian terhadap nasib pedagang. Artinya, pemerintah bisa mengontrol harga di lapangan dan memeriksa stok barang yang ada.
"Kami ini kan hanya pedagang kecil saja. Kalau bisa ada lah operasi pasar, biar harganya tidak terlalu mahal. Kami jual dengan harga tinggi ya kadang diprotes juga sama pembeli ," jelasnya.
Hingga sekarang ini, belum ada operasi pasar khusus yang dilakukan oleh Pemerintah Kota dan Kabupaten Pasuruan. Bahkan, harga di sejumlah pasar di Kota dan Kabupaten Pasuruan relatif liar dan sangat bervariasi. Tidak ada kestabilan harga antara pedagang satu dengan pedagang lainnya. Kondisi ini jelas semakin memperparah kondisi konsumen. Banyak yang merasa dirugikan. Salah satu penjual warteg, Riris mengaku takut untuk berbelanja satu minggu ini. Ia mengaku mengalami penurunan pembeli. Di satu sisi, ia mengalami kenaikan harga bahan pokok yang sangat tinggi.
"Pembeli yang makan di warung saya akhir - akhir ini semakin berkurang. Saya menyadari mungkin ada sebagian pelanggan yang puasa sunnah dan sebagainya. Mirisnya lagi harga bahan pokok naiknya sangat tinggi. Saya berharap ada operasi pasar yang bisa meminimalisir harga agar tidak terlalu melambung tinggi," pungkasnya. (emil)
3559 x Dilihat
762 Disukai
429 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar